Namun, tak disebutkan detail berapa nilai investasi tersebut. Dengan total panjang 87 kilometer (km) proyek MRT East West Line akan melewati tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang membentang dari wilayah Cikarang di Bekasi dan Balaraja di Tangerang.
"Pemerintah Jepang sudah memberikan komitmen ikut mendanai fisik itu. Segmennya (berfokus) di Jakarta (MRT Fase III)," kata William dalam konferensi pers bersama Menteri Perhubungan saat berada di Jepang, dilansir Mediaindonesia.com, Rabu, 22 Juni 2022.
Pada proyek fase III MRT terbagi atas dua tahapan. Tahap satu Kalideres-Ujung Menteng akan memiliki jalur sepanjang 33,9 km. Fase satu tahap satu akan dibangun jalur dari Ujung Menteng ke Taman Anggrek sepanjang 23,1 km. Fase satu tahap dua dari Kembangan-Taman Anggrek sepanjang 10,8 km.
Sementara fase 2 akan memiliki jalur sepanjang 50,3 km. Ini terbagi atas jalur Ujung Menteng-Cikarang dengan 21,9 km dan Balaraja-Kembangan sepanjang 28,4 km. William menjelaskan, pendanaan JICA akan berfokus pada fase satu tahap satu.
"Jepang berkomitmen untuk segmen pertama dengan panjang 23 km, itu akan dikerjakan pertama," tuturnya.
William menerangkan, saat ini perencanaan proyek Fase III dalam proses Engineering Service (Aligment Study & BED).
MRT Fase 3 Timur-Barat diproyeksikan memakan anggaran hingga Rp160 triliun. JICA, lanjut William, juga berkomitmen pada pendanaan proyek Fase 2A MRT Jakarta yang terbentang dari Bundaran HI hingga Kota dengan memiliki tujuh stasiun dengan panjang jalur sekitar 6,3 km.
"Pemerintah Jepang melalui JICA sudah memberikan komitmennya melakukan akselerasi pada proyek tersebut. Dalam waktu singkat akan ditandatangani komitmen pendanaan baru," jelas Dirut MRT Jakarta itu.
Selain itu, JICA akan mengucurkan dana pada proyek MRT Fase 2B rute Kota-Ancol Barat yang memiliki panjang sekitar enam km. Saat ini proyek tersebut masih dalam tahapan feasibility study (FS) atau studi kelayakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
