Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Taufik Aditiyawarman menjelaskan, pelaksanaan proyek ini menjalankan komitmen on time, on budget, on scope, dan on return (OTOBOSOR).
"Kami bersyukur Anjungan PHE 12 ini dapat berproduksi kembali sesuai yang direncanakan. Proyek ini diharapkan dapat menambah produksi migas sebesar 1.000 bopd (barel minyak per hari) bagi PHE WMO," ujar Taufik dalam keterangan resmi, Senin, 30 November 2020.
Rangkaian kegiatan reaktivasi anjungan PHE-12 ini dimulai sejak 21 Februari 2020 dengan proses first cut (jacket fabrication), loadout topside, dan jacket, sail away, instalasi jacket, dan topside serta penyelesaian hook up dan pre-commissioning pada 26 Oktober 2020 yang juga lebih cepat dari rencana target 7 November 2020.
Diakui dirinya, pelaksanaan proyek PHE-12 yang berjalan di masa pandemi covid-19 memiliki tantangan yang tinggi. Selain risiko operasi yang tergolong tinggi, tim juga harus ekstra dalam menerapkan protokol kesehatan di lapangan.
General Manager PHE WMO Dwi Mandhiri menambahkan sejak first cut pada Februari lalu hingga pengaktifan kembali di November 2020, proyek ini dapat dilaksanakan tanpa adanya kecelakaan kerja dengan total 601,603 safe man hours (zero accident), serta tidak ditemukan kasus konfirmasi covid-19 (zero covid-19).
"Apresiasi setinggi-tingginya kepada semua tim dan semua pihak atas usaha dan kerja kerasnya sehingga proyek berjalan lancar dan aman. Hal ini menunjukkan penerapan K3LL selalu menjadi fokus dan prioritas PHE WMO agar proyek ini dapat terlaksana dengan baik," ujar Dwi Mandhiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
