Unit Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan Susanto August Satria mengatakan Pertashop ini bentuk komitmen Pertamina dalam menyalurkan energi hingga ke daerah-daerah yang cukup jauh jangkauannya ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Adanya Pertashop di pedesaan, masyarakat semakin mudah memperoleh produk-produk berkualitas Pertamina dengan harga sama seperti di SPBU," katanya, dilansir dari Antara, Jumat, 19 Februari 2021.
Produk yang dijual di Pertashop antara lain bahan bakar yaitu pertamax, elpiji bright gas, dan pelumas. Terobosan Pertashop yang sudah diimplementasikan sejak 2018 akhir di Pulau Jawa, dan kini telah hadir di Kalimantan dan sudah beroperasi sebanyak 43 titik tersebar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Di Kalimantan Selatan sembilan titik yang beroperasi, lima titik di Kabupaten Banjar. Tiga titik di Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Tanah Laut. Diharapkan dengan adanya Pertashop di level pedesaan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat karena uang belanja BBM dan elpiji dapat ditekan dan pembangunan desa juga dapat meningkat.
Pertamina mengembangkan dua pola investasi dalam pendirian Pertashop. Pertama, Pertamina yang berinvestasi dan desa yang menjalankan atau desa yang melakukan investasi melalui Bumdes dan ada rasio pembagian keuntungan. Dapat juga menggandeng swasta untuk berinvestasi.
Pertashop ini sejalan dengan program One Outlet One Village (OVOO) dan memastikan persebaran pangkalan elpiji tiga kg terdapat di masing-masing desa atau suatu daerah untuk pemerataan distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News