"Saya tidak mau bicara harga, karena itu bukan bidang saya. Tapi, kita punya cadangan sampai 10 juta ton," ujar Syahrul, dilansir Mediaindonesia.com, Rabu, 5 Oktober 2022.
| Baca juga: Harga Beras di Indonesia Tidak Naik, Jokowi: Harus Kita Syukuri! |
Jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah. Mengingat, saat ini beberapa daerah sudah memasuki musim panen gadu. Meski angkanya tidak besar, namun hasil produksi dipastikan akan bertambah.
"Ini kan panen kedua. Kalau panen besar nanti Februari tahun depan. Tapi ketersediaan kita oke," imbuh Syahrul.
Terkait sejumlah komoditas di luar beras yang mengalami fluktuasi harga, pihaknya menilai itu masih dalam kondisi wajar. Pemerintah dikatakannya bisa melakukan intervensi, sehingga lonjakan harga dapat ditekan ke level normal.
| Baca juga: Mantap! Sudah 3 Tahun Terakhir Indonesia Tidak Impor Beras |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengajak masyarakat mensyukuri harga beras di Indonesia yang tidak naik. Padahal saat ini sedang terjadi gejolak rantai pasok pangan di dunia karena konflik militer Rusia dan Ukraina.
"Bayangkan. Kita ini harus betul-betul bersyukur negara kita diberikan pangan yang harganya, beras utamanya, tidak naik. Harus kita syukuri betul,” kata Presiden Jokowi, di puncak peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022, dilansir dari Antara, Kamis, 7 Juli 2022.
Di tengah gejolak rantai pasok pangan dunia, ia menyebutkan Indonesia masih memiliki sumber produksi beras yang melimpah. "Untungnya, kita ini, Alhamdulillah, rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras, dan sampai saat ini harganya belum naik, semoga tidak naik karena stoknya selalu ada dan sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
