Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri Indonesia-China Business Community Reception di Shangri La, Jakarta dan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Republik Rakyat Tiongkok, Li Qiang.
“Melalui pertemuan ini, saya berharap kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di masa depan akan semakin erat, mendukung enam agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan Indonesia. Bersama-sama kita dapat membuat perubahan nyata, tidak hanya bagi kedua negara, namun juga bagi dunia,” kata Luhut dikutip Rabu, 6 September 2023.
Baca juga: Menkeu: RI Butuh USD200 Miliar untuk Pembangunan Berkelanjutan |
Dalam pertemuan itu, ada beberapa pembahasan utama antar kedua negara, seperti hilirisasi, digitalisasi, pembangunan infrastruktur, pendidikan, distribusi ekonomi, dan dekarbonisasi.
“Kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok ini juga mencakup berbagai bidang dan membantu Indonesia melakukan transformasi perekonomian. Seperti program hilirisasi mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan baku, mendorong industrialisasi, dan menyebarkan pembangunan di wilayah Indonesia Timur,” jelas dia.
Meningkatkan sumber daya manusia Indonesia
Luhut menjelaskan, pembangunan yang berpusat pada masyarakat antara kedua negara membantu meningkatkan sumber daya manusia Indonesia.Di samping itu, Luhut juga menyampaikan mengenai mega proyek seperti kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai konektivitas transportasi di Indonesia.
"Besok saya akan mendampingi Perdana Menteri Li Qiang untuk uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, ini juga bukti nyata kerjasama berkualitas tinggi yang modern antara kedua negara,” ucap dia.
Lebih lanjut, Luhut memaparkan eratnya hubungan kerja sama antara Indonesia-Tiongkok tersebut tak lepas dari rasa saling percaya, saling menguntungkan, dan saling menghormati sesuai dengan adat istiadat ketimuran.
“Dan saya yakin dengan kedatangan Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia, akan menarik lebih banyak lagi kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi ke Indonesia, serta juga mendorong investor Indonesia untuk investasi ke Tiongkok,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News