Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan, kegiatan RJIT merupakan bagian dari water management. Upaya ini diharapkan mendukung peningkatan produktivitas.
"Kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah. Begitu juga indeks pertanaman dan produktivitas,” kata Sarwo Edhy, dikutip keterangan tertulis, Jumat, 12 Maret 2021.
Dijelaskan Sarwo Edhy, kegiatan RJIT di daerah ini dilakukan karena kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar dan sering kehilangan air akibat tanah yang porus.
"Kita perbaiki kondisi itu dengan RJIT. Supaya fungsinya lebih maksimal, saluran irigasi ini kita buat permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran," kata Sarwo Edhy.
Hasilnya, luas layanan irigasi sebelum dilakukan rehab saluran seluas 61 hektare (ha). Setelah dilakukan rehab saluran seluas 65 ha.
"Sedangkan produktivitas sebelumnya hanya enam ton per ha. Namun setelah saluran di rehab mengalami kenaikan menjadi 6,5 ton per ha," kata Sarwo Edhy.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sukariksa III Anwar Sanusi mengatakan, indeks pertanaman (IP) yang semula 200 meningkat menjadi 300, atau tiga kali tanam dalam satu tahun semenjak ada rehabilitasi.
"Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan pertanaman pasa saat MT kedua," kata Anwar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
