"Memang rencananya konstruksi paling cepat di Agustus," kata Direktur Utama JJB Mirza Nurul dalam webinar, Senin, 8 Maret 2021.
Ia menjelaskan saat ini progres pembangunan proyek tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan. Mirza mengatakan pihaknya masih menunggu alokasi pengadaan tanah yang ditetapkan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Ia bilang saat ini proses uang ganti rugi (UGR) pun belum dilakukan.
"Kita belum dalam tahapan pembayaran UGR, tapi masih dalam tahap persiapan," tutur dia.
Mirza menambahkan, progres penetapan lokasi (penlok) untuk wilayah Yogyakarta telah dilakukan, sehingga pihaknya kemungkinan akan memulai pembangunan sesi satu di wilayah Yogyakarta.
"Kami akan lakukan di sesi satu lebih dulu di wilayah Yogyakarta sekitar 8 km Simpang Susun Sleman ke Simpang Susun Banyu Rejo," jelas Mirza.
Pembangunan proyek ini membutuhkan investasi senilai Rp14,26 triliun dengan masa konsesi 40 tahun. Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 kilometer dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 kilometer
Terdapat lima badan usaha milik negara (BUMN) yang tergabung dalam konsorsium JJB yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Brantas Abipraya (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
