Lutfi masih memaklumi jika ada pedagang yang menjual minyak goreng di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah karena adanya proses penyesuaian. Ia juga menambahkan, penjual yang menjual minyak goreng di atas harga subsidi bisa dimaklumi karena sudah terlanjur membeli dengan harga mahal sebelum kebijakan diberlakukan.
Dalam pernyataannya usai mengecek para pedagang di pasar, ia memberikan istilah blending untuk menarasikan harga yang sedang dilakukan oleh pedagang. Terutama terkait harga eceran minyak goreng curah di pasar tradisional.
Namun, Lutfi cenderung optimis dalam tiga hingga empat hari kedepan. Pedagang bisa menjual minyak goreng dengan harga sesuai kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.
Mendag juga meminta seluruh pihak, yaitu pemilik Crude Palm Oil (CPO), pabrik minyak goreng, hingga distributor agar segera melakukan penyesuaian harga sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Hingga saat ini, kebijakan pemerintah menetapkan harga eceran minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter. Sementara untuk minyak goreng kemasan premium ditetapkan Rp14.000 per liter.
"Sekarang ini dalam proses para pedagang memblending, yaitu minyak yang mereka beli mahal sebelum ada kebijakan dicampur dengan yang murah. Jadi memang kadang kita masih melihat ada minyak curah yang Rp14.000. Tapi tiga hari kedepan, harga minyak akan sama sesuai ketetapan," Lutfi dalam tayangan Headline News di Metro TV pada Kamis, 3 Januari 2022. (Leres Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
