Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan peningkatan sektor ini dipengaruhi oleh pelonggaran kebijakan pembatasan aktivitas pada periode tersebut. Bahkan kenaikan dirasakan di semua moda angkutan rel, darat, laut, maupun udara.
"Itu karena peningkatan pergerakan penumpang untuk semua moda transportasi umum seiring mobilitas masyarakat yang semakin baik," kata dia dalam video conference, Kamis, 5 Agustus 2021.
Selain itu, usaha pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos, dan kurir juga meningkat 33,62 persen. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan aktivitas ekspor dan impor yang juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi di kuartal II tahun ini.
Dari 17 lapangan usaha, BPS mencatat seluruh sektor mengalami pertumbuhan di kuartal II. Untuk akomodasi makanan minuman tumbuh 21,58 persen, jasa lainnya 11,97 persen, jasa kesehatan 11,62 persen, jasa perusahaan 9,94 persen, administrasi pemerintahan tumbuh 9,49 persen,
Untuk perdagangan tumbuh 9,44 persen, pengadaan listrik dan gas 9,09 persen, jasa keuangan 8,35 persen, informasi dan komunikasi 6,87 persen, industri pengolahan 6,58 persen, pengadaan air 5,78 persen, jasa pendidikan 5,72 persen, pertambangan 5,33 persen, konstruksi 4,42 persen, real estat 2,82 persen, dan pertanian 0,38 persen.
"Kalau dilihat dari lapangan usaha, 64,85 persen PDB itu berasal dari sektor industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan perdagangan. Artinya pergerakan dari sektor-sektor ini yang berpengaruh besar kepada pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
