"Secara bersama-sama, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus memonitor capital outflow untuk memastikan cadangan devisa yang cukup,” kata Arianto Muditomo, dilansir Antara, Selasa, 16 April 2024.
baca juga: Menkeu: Dana Asing Keluar Rp132,69 Triliun dari SBN hingga 15 Desember |
Ia pun menyatakan pemerintah harus mampu mengendalikan inflasi, mengingat adanya potensi kenaikan harga komoditas global akibat disrupsi rantai pasokan dunia yang disebabkan oleh konflik yang terjadi di wilayah dekat Terusan Suez tersebut.
Pemerintah juga sebaiknya tidak agresif dalam merealisasikan rencana-rencana pembangunan yang berasal dari utang. Menurutnya, pemerintah perlu mengelola anggaran dengan cermat, agar tidak terjadi defisit yang besar.
Selain itu, Arianto menyampaikan BI harus menerapkan strategi pengendalian suku bunga dan nilai tukar yang mampu membuat pelaku pasar menjadi tenang.
“Hal ini penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan,” ujarnya pula.
Meningkatkan kerja sama internasional
Ia juga meminta pemerintah dan Bank Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan entitas internasional lainnya untuk mencegah dampak yang lebih signifikan jika terjadi eskalasi konflik."Kerja sama dan koordinasi luar negeri perlu diperkuat untuk saling memantau dan membantu bila kondisi memburuk,” ujar Arianto.
Konflik terbaru antara Iran dan Israel dipicu oleh serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan ratusan rudal balistik dan pesawat tanpa awak (drone) ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024 waktu setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id