"Ini bukan kenaikan harga, tapi penyesuaian HET gas elpiji 3 kilogram (kg) yang saat ini dijual Rp19 ribu per tabung," kata Sekretaris Umum Hiswana Migas DPC Cirebon Kiky Zulkarnaen, Jumat, 4 Maret 2022.
Kiky menjelaskan penyesuaian HET gas elpiji 3 kg di wilayah Cirebon meliputi Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Penundaan penyesuaian HET sudah dilakukan selama dua kali yaitu pada bulan September 2021, dan November 2021, karena pada waktu itu kasus covid-19 melonjak tajam.
"Penyesuaian HET ini bukan kebijakan yang baru tapi sudah mengalami penundaan selama dua kali. Rencana awal pada September tidak terjadi, dan November juga belum bisa, saat ini Maret 2022 baru terlaksana," tuturnya.
Sementara Koordinator Daerah (Korda) Hiswana Migas Cirebon Gunawan Kalita mengatakan penyesuaian harga tersebut untuk memberikan payung hukum bagi para pangkalan terkait harga gas. Karena selama ini banyak yang sudah mendistribusikan gas elpiji di atas HET yang dahulu yaitu Rp16 ribu per tabung. Penyesuaian tersebut karena saat ini ongkos operasional mengalami pembengkakan.
"Sehingga banyak pangkalan yang menaikkan harga di atas HET. Jadi ini merupakan payung hukum, agar pangkalan bisa menaatinya," terang dia.
Gunawan mengakui memang harga gas elpiji 3 kilogram di tengah masyarakat saat ini sudah dijual Rp20 ribu- Rp22 ribu per tabung, namun itu bukan ranah Hiswana Migas untuk mengontrolnya.
Sebab masyarakat kebanyakan membeli di warung, bukan di pangkalan resmi, dan jika harganya melebihi HET, pihaknya tidak bisa menindak sebab mereka juga butuh keuntungan.
"Kita hanya bisa menegur pangkalan gas. Kalau sudah di warung kita tidak bisa," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News