"Kami selalu terbuka untuk inisiatif dan kolaborasi yang diprakarsai bersama untuk terus mempromosikan peluang bisnis di Indonesia dan Singapura," ujar Airlangga dalam pertemuan bilateral yang dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 26 Maret 2021.
Pertemuan bilateral Indonesia-Singapura tersebut merupakan komitmen penguatan kerja sama ekonomi bilateral kedua negara. Pertemuan itu adalah kelanjutan hasil pertemuan tingkat menteri Indonesia-Singapura yang sebelumnya digelar secara virtual dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura.
"Saya berharap Indonesia dapat terus bekerja sama dengan Pemerintah Singapura terutama memperdalam kerja sama ekonomi antara kedua negara dan mengatasi tantangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi covid-19 yang sedang berlangsung," tuturnya.
Adapun topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah isu-isu yang menjadi kepentingan bersama kedua negara, di antaranya persiapan dan deliverables pertemuan Leaders' Retreat antara Perdana Menteri Singapura dengan Presiden Indonesia.
Terdapat beberapa hal penting dari kerja sama ekonomi bilateral Indonesia-Singapura, sebagaimana dibahas dalam Pertemuan Tingkat Menteri yang diadakan pada 15 Oktober 2020 yang lalu tentang Enam Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral (6WG), yaitu Batam-Bintan-Karimun dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lainnya, investasi, ketenagakerjaan, transportasi, agribisnis, serta pariwisata.
Dalam kerja sama multilateral ini, Airlangga meminta dukungan Singapura pada Presidensi G20 Indonesia di 2022. Indonesia berharap kerja sama G20 dapat membawa pesan positif seiring dengan upaya untuk mengatasi tantangan besar saat ini khususnya dalam pemulihan ekonomi global.
"Saya ingin menutup dengan menegaskan kembali komitmen kuat Pemerintah Indonesia untuk terus bekerja sama dengan Singapura. Saya percaya bahwa masih banyak peluang yang harus dimanfaatkan kedua negara di tahun-tahun mendatang," ucap Airlangga.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mendukung kerja sama penguatan kerja sama ekonomi bilateral kedua negara. Kerja sama ini penting guna mengakselerasi pemulihan ekonomi kedua negara.
"Kita tidak dapat pulih sendirian, melainkan membutuhkan peran seluruh wilayah untuk bekerja sama," pungkas Vivian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News