"Yang pasti banyak sekali alasan kenapa UMKM yang harus didukung permodalan oleh para investor. Pertama secara jumlah sektor UMKM merupakan sektor yang paling besar berkontribusi kepada PDB, artinya tulang punggung ekonomi Indonesia adalah UMKM. Faktanya dari sisi tenaga kerja, 97 persennya merupakan UMKM," ujar Staf Khusus Kemenkop UKM Fiki Satari, dikutip dari Antara, Selasa 26 Oktober 2021.
Fiki juga menambahkan bahwa faktor kedua yakni dari sisi Indonesia yang akan menjadi negara maju, memiliki banyak sekali permasalahan di depan mata sehingga solusi yang perlu dihadirkan dari para startup serta wirausaha maka level usahanya pasti UMKM. Ini pasti akan beragam variannya.
"Indonesia adalah bangsa yang besar dengan segala ragam kekayaan, semua ini potensi yang luar biasa belum bicara nilai kearifan lokal, tradisi, dan filosofi yang akan bisa sekali menjadi sebuah bisnis yang unik dengan kekayaannya," katanya.
Bicara soal sektor UMKM apa saja yang menarik, Fiki menyampaikan bahwa Kemenkop UKM belajar betul dari disrupsi pandemi dan ada dari gelombang kedua disrupsi digital, bahwa ternyata produk-produk yang seperti alat kesehatan, kemudian healthcare, herbal organic sangat tinggi permintaannya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan Kemenkop UKM saat ini memfokuskan dua sisi untuk pengembangan UMKM masa depan Indonesia yang dengan kata kuncinya adaptif dan transformatif terhadap teknologi serta kreatifitas.
Pertama, adalah produk UMKM bisa menjadi produk artisan atau khas, produk yang punya storytelling, kisah di balik brandnya sangat kuat.
"Kedua, kita juga mendorong para pelaku UMKM masuk ke rantai pasok industri, begitu kita masuk kemitraan dengan industri besar maka UMKM ini akan lebih berkelanjutan," kata Stafsus Kemenkop UKM tersebut.
Contoh inisiatif yang sudah dilakukan adalah Kemenkop UKM sudah memiliki nota kesepahaman dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perindustrian, bagaimana UMKM bisa masuk menjadi mitra vendor dari hulu industrinya BUMN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
