Ilustrasi. FOTO: dok Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia
Ilustrasi. FOTO: dok Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia

Menteri Energi G20 Harapkan Percepatan Transisi Energi Jadi Komitmen Bersama di KTT

Angga Bratadharma • 09 November 2022 12:39
Jakarta: Para Menteri bidang Energi Negara-Negara G20 mengharapkan percepatan transisi energi menjadi komitmen bersama dalam poin deklarasi pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Bali, pada 15-16 November 2022. Hal itu menjadi bagian dari solusi kunci mengatasi krisis energi global yang sedang terjadi saat ini.
 
"Negara G20 sepakat mempercepat transisi energi termasuk memastikan tercapainya target pembangunan global berkelanjutan, di 2030. Khususnya akses energi modern yang andal, berkelanjutan, dan terjangkau bagi semua," kata Staf Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi, dalam keterangan resminya, Rabu, 9 November 2022.
 
Yudo menjelaskan Menteri Energi G20 menyepakati Bali Compact, yang merupakan hasil Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM), di Bali, September 2022 lalu, yang berisi sembilan prinsip. Bali Compact menjadi bagian penting dari percepatan transisi energi.

Yudo menjelaskan dalam pertemuan para menteri energi di Bali, semua sepakat melakukan transisi energi dengan tidak ada yang tertinggal. Meski, pada pertemuan itu, lanjut Yudo, negara-negara mengakui ada perbedaan situasi dan kondisi setiap negara serta sepakat untuk mencapai target-target global.
Baca: Luhut: RI Rundingkan Kerja Sama Pendanaan Transisi Energi

Para negara energi itu menekankan pentingnya pengembangan teknologi yang inovatif dan terjangkau untuk mendukung transisi energi, termasuk pentingnya kerja sama transfer pengetahuan dan inovasi teknologi.
 
Mereka juga sepakat meningkatkan investasi dan mendorong aliran dana kepada negara berkembang guna percepatan transisi energi serta pentingnya memperkuat kerja sama. Yudo menambahkan, Bali Compact berprinsip percepatan transisi energi dengan mempertimbangkan keuntungan bagi semua pihak tanpa ada yang tertinggal dalam prosesnya.
 
Tak kalah penting, juga menghargai perbedaan situasi dan kondisi masing-masing negara. Meski demikian, semua tetap sepakat mencapai target-target global.
 
Menurut Yudo, dalam mewujudkan transisi energi ada beberapa tantangan yang harus dihadapi yaitu teknologi dan pendanaan. Ia menjelaskan transisi energi membutuhkan dana yang tidak sedikit, termasuk guna mempercepat waktu pensiunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
 
Penguasaan teknologi, waktu pelaksanaan proyek, dan kesiapan industri pendukung baik dari sudut aspek teknis maupun keekonomian juga menjadi catatan daftar tantangan berikutnya. "Tantangan lainnya adalah masalah dana," pungkasnya.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan