Ia mengatakan, upaya restrukturisasi ini memang tidak mudah dan sangat berat. Pasalnya banyak persepsi yang terbentuk bahwa BUMN itu korupsi, BUMN banyak utang, sehingga menyulitkan semua orang untuk melakukan perubahan.
"Kita sudah buktikan bahwa utang-utang yang dimiliki BUMN, itu kita restrukturisasi tetapi bukan restrukturisasi sekedar nanti tunggu menteri ganti. Kita memastikan restrukturisasi jangka panjang," kata dia dalam Newsmaker Medcom.id, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Erick mencontohkan, restrukturisasi berhasil mengembalikan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dari yang sebelumnya rugi kini berhasil mencatatkan keuntungan. Bahkan pendapatan (revenue) perusahaan juga naik signifikan.
"Di PTPN, bagaimana kita kembalikan PTPN ke core bisnisnya dan kemarin impact-nya sudah terlihat. Tadinya PTPN target rugi, sekarang untung Rp2,3 triliun, revenue-nya naik 37 persen," ungkapnya.
Tak hanya PTPN, ia menyebut, restrukturisasi juga berhasil dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. Menurut dia, Kementerian BUMN berupaya untuk mengubah persepsi utang dari perusahaan BUMN untuk diperbaiki.
"Bahwa yes kita ada utang. Yes, kita ada kesalahan masa lalu. Tetapi kita tidak mau siapa menuduh siapa. Sekarang kita buktikan kalau punya niat baik dan konsep yang jelas. Ini bisa dilakukan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
