"Tahun ini seharusnya Garuda menerima empat pesawat Airbus. Kami sedang negosiasi dengan Airbus untuk menunda penerimaan itu," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR-RI, di Komplek Parlemen Senayan, Selasa, 14 Juli 2020.
Ia menjelaskan penundaan tersebut seiring merosotnya kondisi keuangan perusahaan imbas covid-19. Sebelumnya Garuda juga telah meminta penundaan kedatangan pesawat Boeing 737 MAX 8 imbas insiden kecelakan Lion Air dan Ethiopia Air.
Kedua maskapai tersebut menggunakan Boeing seri 737 Max 8. Garuda Indonesia tercatat memesan sebanyak 50 pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 dan baru menerima satu pesawat. "Secara kontrak kita seharusnya menerima 49," sebutnya.
Adapun penundaan kedatangan empat pesawat yang diproyeksikan berdampak pada sumber daya manusia (SDM). Irfan menyebut saat memesan pesawat tersebut maskapai pelat merah sudah menyiapkan tambahan personalia.
"Kita juga menyadari bahwa ada cukup tinggi biaya personal kita karena struktur personel itu selalu mempersiapkan jauh lebih di depan. Memperkirakan, tumbuhnya jumlah penumpang dan kedatangan pesawat baru. Struktur personel kita memang disiapkan untuk kedatangan pesawat tersebut. Disiapkan untuk penambahan rute dan jumlah penumpang,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
