Gedung Kementerian ESDM. FOTO: Setkab
Gedung Kementerian ESDM. FOTO: Setkab

Pemerintah Bakal Data Teknologi PLTU untuk Konversi ke Biomassa

Antara • 19 Januari 2022 08:32
Jakarta: Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pemerintah perlu mendata teknologi yang dimiliki oleh setiap unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal itu penting agar program konversi batu bara ke biomassa atau co-firing berjalan baik.
 
"Kesuksesan Jepang melakukan uji coba ada yang 100 persen konversi berhasil, ada yang 50 persen dikonversi juga berhasil, ada yang hanya 10 persen, itu sangat tergantung teknologi. Jadi, kami harus mendata dulu teknologi-teknologi yang dipunyai oleh masing-masing PLTU," ujarnya, dilansir dari Antara, Rabu, 19 Januari 2022.
 
Rida mengungkapkan pihaknya sudah meminta dan mengimbau PT PLN (Persero) maupun produsen listrik swasta Independent Power Producer (IPP) yang masih mengoperasikan PLTU batu bara untuk mencampurkan dengan biomassa.

Menurutnya, keberhasilan co-firing meski 10 persen atau lima persen sudah terbilang bagus karena hal itu tergantung ketersediaan bahan baku. "Intinya kami sudah berniat untuk tidak sepenuhnya mengandalkan batu bara dan itu nanti pada saatnya akan menjadi bagian dari offset," kata Rida.
 
Pemerintah meluncurkan program co-firing biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap untuk menurunkan emisi karbon atau gas rumah kaca di sektor energi. Bahan baku biomassa untuk program co-firing diambil dari limbah pertanian, pengolahan kayu, rumah tangga serta tanaman energi yang dibudidayakan, sehingga bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
 
Hingga Juni 2021, PLN telah melakukan implementasi co-firing pada 17 unit pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara. Dari total 17 PLTU yang menggunakan biomassa secara komersial tersebut, sekitar 12 PLTU tersebar di Jawa dan lima lokasi di luar Jawa.
 
Pembangkit-pembangkit itu dikelola dua anak usahanya PLN, yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). PLN menargetkan program co-firing dapat berjalan di 52 lokasi PLTU dengan kapasitas 10,6 gigawatt dan kebutuhan bahan baku biomassa sebanyak sembilan juta ton per tahun.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan