Jakarta: Badan Anggaran (Banggar) DPR sepakat untuk tidak menyetop subsidi listrik bagi 24,7 juta pelanggan 450 VA. Padahal sebelumnya muncul rencana untuk pemberian subsidi listrik berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kita memang sepakat bahwa kita tidak mencabut subsidi dan kita sepakat terhadap 24,7 juta yang penerima subsidi 450 VA," kata Ketua Banggar DPR Said Abdullah dalam Rapat Panja RAPBN 2022 di Jakarta, Rabu, 30 Juni 2021.
Meski begitu, DPR meminta agar penyaluran subsidi listrik bisa tepat sasaran. Apalagi selama ini penyaluran subsidi hanya dinikmati oleh 26 persen dari total 40 persen masyarakat termiskin.
Anggota Banggar DPR Ecky Awal Mucharam menjelaskan pelanggan rumah tangga 450 VA tetap membutuhkan bantuan subsidi dari pemerintah meskipun mereka tidak masuk dalam DTKS. Subsidi tersebut dinilai bisa mengurangi beban finansial mereka.
"Terkait subsidi listrik 450 VA, kami berpendapat pengguna listrik 450 VA walaupun tidak masuk DTKS tapi mereka adalah orang-orang yang butuh bantuan pemerintah dan tidak memiliki keleluasaan finansial," ungkapnya.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana sebelumnya mengatakan, pemerintah bersama PLN tengah memilah data golongan 450 VA. Ini seperti yang dilakukan pada golongan rumah tangga 900 VA di 2016.
"Jadi yang selama ini disubsidi semuanya (450 VA) kemudian dipilah-pilah sesuai dengan kondisi lapangan," kata Rida dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis, 3 Juni 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
