Tujuh strategi tersebut dipaparkan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi pada Indonesia Food Summit 2021 yang digelar oleh Media Grup News, pada Selasa, 25 Mei. Indonesia Food Summit 2021 diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian dan komitmen Media Group News untuk mendukung berbagai upaya percepatan dalam pembangunan ketahanan pangan di Indonesia.
Strategi pertama, merencanakan produksi sesuai dengan kebutuhan nasional. Strategi kedua, mendekatkan sumber pangan kepada konsumen dengan membangun sentra produksi baru.
Strategi ketiga, memeratakan distribusi pangan antarwilayah. Toko Tani Indonesia (TTI) memiliki peran penting untuk memperkatu pemerataan distribusi pangan.
Strategi keempat, mendorong kepala daerah melakukan penyerapan produksi dan stabilisasi harga pangan saat panen raya. Sejauh ini, beberapa kepala daerah sudah menerapkan strategi ini di lapangan.
"Saya apresiasi Gubernur Sumatera Barat (Mahyeldi Ansharullah) yang sudah melakukan penyerapan dalam rangka stabilisasi harga pangan dan menjaga stok pangan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi.
Kemudian, strategi kelima, BKP Kementan berupaya menjaga ketersediaan stok pangan strategis, seperti jagung, daging sapi, dan bawang putih. Meskipun masih ada yang harus ditempuh dengan upaya impor.
"Lalu (strategi keenam dan ketujuh), kami menggelar pangan murah serta menjaga stok pangan strategis," kata Agung.
BKP Kementan konsisten menjalankan tujuh strategi tersebut demi menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan untuk 273 juta jiwa penduduk Indonesia di 17 ribu pulau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
