"Dengan perubahan paradigma dari jumlah wisatawan menjadi pariwisata berkualitas tentunya pendapatannya tak lagi hanya mengutamakan kuantitas wisatawan yang datang tetapi juga kualitas," kata Koordinator Pengembangan Area IV Wilayah Jateng, DIY, Jatim Direktorat Pengembangan Destinasi 1 Kemenparekraf Wisnu Sri Wijaya Recodimus dikutip dari Antara, Selasa, 13 September 2022.
| baca juga: Keunggulan Desa Wisata Campaga di Mata Menparekraf Sandiaga Uno |
Untuk menyasar turis berkualitas, kata dia, destinasi dan produk yang disiapkan juga harus berkualitas. Sehingga destinasi wisatanya juga bersifat tematik dan tidak massal. Menurut dia, destinasi wisata tersebut bisa memanfaatkan desa wisata yang ada karena hal itu menjadi perencanaan di tingkat nasional.
"Kami juga mengapresiasi peran anggota dewan yang mendukung pengembangan potensi wisata di Tanah Air untuk menyiapkan kembali destinasi wisata setelah sebelumnya terdampak pandemi," ujarnya.
Ia mengingatkan destinasi wisata harus memprioritaskan keamanan dan kenyamanan, sehingga tata kelola destinasi wisata yang ada di Kudus juga harus memperhatikannya. Karena hal itu menjadi nilai yang orisinal dan berkelanjutan.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah menyampaikan terima kasih adanya kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar pengembangan desa wisata bisa semakin maju.
"Hal ini juga bisa untuk menyadarkan pelaku wisata di Kudus, termasuk masyarakatnya bawah desa wisata akan lebih mudah untuk digerakkan menjadi potensi wisata unggulan ketika semuanya mendukung," ujarnya.
Adanya sosialisasi peningkatan kualitas pengelolaan dan jejaring desa wisata ini bisa untuk pengembangan potensi desa wisata di Kabupaten Kudus yang tercatat sudah ada 28 desa yang sudah mengantongi surat keputusan sebagai desa wisata.
Anggota DPR RI Lestari Moerdijat yang menyampaikan sambutan secara daring meminta pengelolaan destinasi desa wisata di Kudus ditingkatkan seiring meredanya kasus virus korona.
"Mari ciptakan peluang desa wisata dan kampung tematik sebagai solusi potensial masyarakat pasca pandemi. Desa wisata juga menjadi pendorong yang kuat melalui pemberdayaan dan geliat ekonominya karena memiliki potensi mulai dari bentangan alam, keanekaragaman hayati dan budaya, aktivitas lokal dan adat istiadat, nilai moral termasuk nilai gastronominya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
