Menurut Erick Thohir, salah satu alasan Pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi karena sekitar 70 persen masyarakat mampu ikut menikmati BBM yang disubsidi untuk masyarakat kurang mampu. Hingga Pemerintah memutuskan untuk menaikan harga BBM dan mengalihkan anggaran subsidi ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) agar tepat sasaran.
"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, 70 persen yang menikmati subsidi yang mampu. Artinya apa? Ya tidak mungkin yang mampu disubsidi. Kalau yang kurang mampu, wajib (disubsidi)," ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Minggu, 4 September 2022.
Baca: Salurkan BLT BBM kepada 20,65 Juta KPM, Ini Strategi Pos Indonesia
Meski mengalami kenaikan, namun harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar masih terjangkau karena masih disubsidi. Olehnya itu, untuk tidak disalahgunakan oleh orang-orang kaya, maka pemerintah lewat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan aplikasi MyPertamina agar penyaluran BBM subsidi ini tepat sasaran.
Lanjut Erick, aplikasi MyPertamina ini bertujuan agar ada kontrol dari Pemerintah kepada pengguna BBM, terutama yang bersubsidi. Ke depan, aplikasi MyPertamina akan dihubungkan kangsung dengan data kepolisian dan PT Telkom.
"Segera saya rapatkan bagaimana sinkronisasi data Telkom dengan Pertamina ini bisa menjadi sesuatu yang baik, apalagi kalau bisa nanti saya akan mengajak Pak Kapolri untuk mendapat dukungan data nomor mobil dan jenisnya," kata Erick
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah ini menuturkan, aplikasi MyPertamina masih dikembangkan dan masih ada kekuatan sejak diluncurkan Juli 2022 kemarin. Selain itu, untuk menghubungkan data dari kepolisian dan PT Telkom masih rencanakan sambil memperbaiki aplikasi MyPertamina.
"Kita sudah pernah melakukan dengan cara misalnya PeduliLindungi, kan bisa," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
