Jakarta: MMS Group Indonesia melalui PT Multi Harapan Utama (MHU) menyatakan kesiapannya untuk memasok energi primer demi mendukung ketersediaan listrik di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatangan kontrak antara MHU dengan PT Indonesia Power (PTIP).
Penandatangan kontrak dilakukan oleh Direktur PT MHU Margareta dengan Direktur Utama PTIP Ahsin Sidqi di Kantor PTIP Jakarta. Ini merupakan langkah MHU dan PTIP dalam memperkuat pasokan batu bara untuk PLN dan anak usahanya. Kontrak ini ditandatangani berdasarkan surat keputusan penunjukkan PTIP pada 31 Agustus 2022.
"Kerja sama jangka panjang ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen kami dalam memenuhi Domestic Market Obligation (DMO) kepada PLN dan anak usaha sebagai mitra strategis jangka panjang penyediaan energi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia" kata Head of Corporate Communication and Projects Adri Martowardojo dalam siaran persnya, Minggu, 4 September 2022.
Adri menambahkan, kerja sama antara MHU dengan PTIP merupakan hasil dari hubungan yang terjalin dengan baik selama ini, tujuan utamanya adalah untuk mendukung ketahanan energi dan listrik nasional, khususnya wilayah Jawa dan Bali. Sehingga masyarakat bisa merasa tenang, tentram dan nyaman.
Pada 2021, total produksi MHU tercatat 13,8 juta ton per tahun, meningkat 25 persen dibandingkan 2020. Saat ini MHU merupakan salah satu produsen batu bara dengan kenaikkan produksi yang signifikan dalam tiga tahun terakhir, dengan tujuan penjualan batu bara mencapai ke 14 negara.
"Salah satu cara untuk mengamankan pasokan batu bara kedepannya adalah dengan memberikan kontrak jangka panjang kepada perusahaan yang telah terbukti memenuhi komitmennya selama ini. Kontrak ini merupakan langkah strategis bagi PTIP dalam menjaga keandalan dan ketersediaan listrik dan energi nasional," terang Ahsin Sidqi.
Sebelumnya, MHU telah menjadi pemasok batu bara terpercaya kepada PTIP untuk PLTU Suralaya 1-7. Pemberian kontrak jangka panjang (lima tahun dengan hak tiga kali perpanjangan) ini merupakan bentuk kepercayaan PTIP kepada MHU atas komitmennya dalam memenuhi kebutuhan salah satu PLTU terbesar di Indonesia itu.
Adapun, batu bara yang disuplai memiliki kualitas kalori (CGV) (kCal/Kg AR) 4.800-4.600 dengan volume sebanyak satu juta metrik ton (MT) per tahun.
Penandatangan kontrak dilakukan oleh Direktur PT MHU Margareta dengan Direktur Utama PTIP Ahsin Sidqi di Kantor PTIP Jakarta. Ini merupakan langkah MHU dan PTIP dalam memperkuat pasokan batu bara untuk PLN dan anak usahanya. Kontrak ini ditandatangani berdasarkan surat keputusan penunjukkan PTIP pada 31 Agustus 2022.
"Kerja sama jangka panjang ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen kami dalam memenuhi Domestic Market Obligation (DMO) kepada PLN dan anak usaha sebagai mitra strategis jangka panjang penyediaan energi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia" kata Head of Corporate Communication and Projects Adri Martowardojo dalam siaran persnya, Minggu, 4 September 2022.
Adri menambahkan, kerja sama antara MHU dengan PTIP merupakan hasil dari hubungan yang terjalin dengan baik selama ini, tujuan utamanya adalah untuk mendukung ketahanan energi dan listrik nasional, khususnya wilayah Jawa dan Bali. Sehingga masyarakat bisa merasa tenang, tentram dan nyaman.
Pada 2021, total produksi MHU tercatat 13,8 juta ton per tahun, meningkat 25 persen dibandingkan 2020. Saat ini MHU merupakan salah satu produsen batu bara dengan kenaikkan produksi yang signifikan dalam tiga tahun terakhir, dengan tujuan penjualan batu bara mencapai ke 14 negara.
"Salah satu cara untuk mengamankan pasokan batu bara kedepannya adalah dengan memberikan kontrak jangka panjang kepada perusahaan yang telah terbukti memenuhi komitmennya selama ini. Kontrak ini merupakan langkah strategis bagi PTIP dalam menjaga keandalan dan ketersediaan listrik dan energi nasional," terang Ahsin Sidqi.
Baca juga: Kementerian ESDM: Upaya Transisi Energi Bersih Tak Kendur Meski Dihantam Krisis |
Sebelumnya, MHU telah menjadi pemasok batu bara terpercaya kepada PTIP untuk PLTU Suralaya 1-7. Pemberian kontrak jangka panjang (lima tahun dengan hak tiga kali perpanjangan) ini merupakan bentuk kepercayaan PTIP kepada MHU atas komitmennya dalam memenuhi kebutuhan salah satu PLTU terbesar di Indonesia itu.
Adapun, batu bara yang disuplai memiliki kualitas kalori (CGV) (kCal/Kg AR) 4.800-4.600 dengan volume sebanyak satu juta metrik ton (MT) per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News