"Di Himpi Jawa Barat, pengurus aktifnya itu ada sekitar 3.000 orang, dan 2.400 (orang) dalam posisi kesulitan cash flow atau hampir 80 persen lebih lah," kata Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat, Surya Batara Kartika, usai menjadi narasumber dalam webinar Penguatan Industri Nasional dengan tema Strategi Industri Nasional Hadapi Pandemi Covid-19, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 12 Agustus 2020.
Dia menjelaskan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah untuk bisa bertahan di tengah pandemi serta meminimalisir pengurangan karayawan.
"Yang pertama, lebih banyak yang kita lakukan bagaimana meningkatkan efisiensi usaha itu sendiri seperti dengan memanfaatkan teknologi. Yang tadinya seratus persen di kantor, sekarang bisa diberlakukan shift, sisanya work form home," ungkapnya.
"Dari WFH itu bisa dilakukan pengurangan gaji, karena mau tidak mau, daripada melakukan PHK besar-besaran, kita melakukan strategi," sambung Surya.
Dirinya juga menyatakan, sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Hipmi juga banyak yang mengganti produk usahanya agar tetap dapat bertahan di tengah pandemi. Hal tersebut dilakukan karena menurunnya permintaan produk sebelumnya.
"Jadi beberapa produk yang demand-nya justru menguat ya produk basic, needs, seperti makanan, minuman kemudian alat-alat kesehatan, kemudian yang berkaitan dengan kebutuhan pokok," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
