Ilustrasi bansos beras.
Ilustrasi bansos beras.

Bapanas Bantah Perpanjangan Penyaluran Bansos Beras Ada Kepentingan Politik

Annisa ayu artanti • 20 November 2023 15:44
Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan penyaluran bantuan sosial (Bansos) pangan beras tidak ada unsur politik.
 
Penyaluran bansos yang diputuskan pemerintah untuk diperpanjang sampai Juni tahun depan merupakan murni bentuk perhatian pemerintah agar dapat terus menjaga daya beli dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah.
 
"Perpanjangan bantuan pangan beras sampai Juni 2024 telah melalui pertimbangan pemerintah secara mendalam. Kita pastikan penyaluran ke masyarakat selalu tepat sasaran dan tidak ada muatan politis, mengingat sudah memasuki tahun politik seperti saat ini," kata Aried dalam siaran pers, Senin, 20 November 2023.

Terkait perpanjangan waktu penyaluran bansos, Airef menjelaskan, itu untuk membantu menjaga inflasi dan harga beras yang tinggi. Itu sudah terbukti efektif di 2023.
 
Baca juga: Dikit-Dikit Bansos

Puncak tertinggi produksi beras

Seperti diketahui, dalam dua tahun terakhir puncak tertinggi produksi beras secara bulanan terjadi di Maret dan April.
 
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), panen raya 2022 terjadi pada Maret pada 2022 yang tercatat menghasilkan 5,49 juta ton. Lalu pada April 2022 mencapai 4,45 juta ton.
 
Kemudian, tren yang sama juga terjadi di 2023. Pada Maret 2023 produksi beras mencapai 5,13 juta ton dan April 2023 tercatat 3,66 juta ton.
 
"Panen raya yang biasanya ada di Maret dan April diperkirakan akan mundur atau kemungkinan akan bergeser satu atau dua bulan setelahnya. Sementara kita juga sama-sama ketahui, 2024 ada Pemilu di Februari dan Idulfitri di April. Pada momentum-momentum tersebut, demand untuk beras sebagai pangan pokok mengalami peningkatan. Untuk itu, Bapak Presiden Joko Widodo meminta untuk selalu memperkuat stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) yang nantinya disalurkan melalui bantuan pangan beras kepada 22 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) hingga Juni 2024," jelas dia.
 
Arief menyatakan penyaluran bantuan pangan beras ini berperan sebagai unsur penekan harga beras di tingkat konsumen dan menjaga inflasi nasional.
 
Meskipun sumber CBP termasuk berasal dari pengadaan luar negeri, ia menekankan harga di tingkat petani tidak akan begitu terpengaruh.
 
"Dapat dilihat, selama dua kali tahap penyaluran bantuan pangan beras di tahun ini, inflasi dapat terjaga, terutama inflasi beras. Begitu pula harga beras di konsumen yang dapat ditekan agar tidak bergejolak semakin tinggi," ujar dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan