"Revitilisasi dilaksanakan paling lama satu tahun. Sampai saat ini masih dibahas kajian atau rencana revitalisasi," kata reporter Metro TV dalam program Metro Siang, Selasa, 9 November 2021.
Revitalisasi tersebut diperlukan karena terdapat penurunan kualitas layanan penerbangan, khususnya di landasan pacu (runway). Bandara Halim Perdanakusuma merupakan bandara yang cukup penting.
Revitalisasi juga dilakukan untuk menyambut kegiatan KTT G20 pada 2022. Namun, pelaksanaan revitalisasi dan penutupan bandara juga belum diketahui kapan dilaksanakan.
Hingga kemarin, Selasa, 9 November 2021, aktivitas atau operasional di Bandara Halim Perdanakusuma berjalan normal. Sejumlah maskapai penerbangan masih melayani sejumlah rute penerbangan.
Pembahasan intensif tengah dilakukan Kementerian Perhubungan. Yakni, berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Sekretariat Negara, Kementerian PUPR, Angkasa Pura II, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
"Kami sedang menyiapkan desain sisi udara seperti rekonstruksi runway dan perbaikan sistem drainase," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, pekan lalu.
Baca: Tingkatkan Faktor Keselamatan, Bandara Halim Perdanakusuma akan Direvitalisasi
Novie menambahkan bahwa saat ini tengah dibahas berbagai hal yang harus dipersiapkan terkait dampak dari proses revitalisasi ini yang memerlukan waktu kurang lebih satu tahun. Hal ini untuk memastikan keselamatan, dan pelayanan terbaik dapat dipenuhi.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah membenarkan revitalisasi telah dibahas secara intensif. Sudah pula dilakukan koordinasi lintas lembaga atau kementerian.
"Revitalisasi ini untuk mendukung penerbangan sipil maupun penerbangan militer," kata Indan melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 November 2021.
Jika revitalisasi dan penutupan bandara Halim Perdanakusuma telah dilakukan, maka penerbangan akan dialihkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. (Taris Dwi Aryani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
