Menurut data BNPB per Rabu pagi, 3 Desember 2025, jumlah korban hilang mencapai 650 orang di tiga provinsi terdampak yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Sementara untuk korban meninggal dunia tercatat 753 jiwa dan terluka mencapai 2.600 jiwa. Sebanyak 576.300 orang mengungsi.
Banjir bandang dan tanah longsor menerjang sekitar 50 kabupaten/kota di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Kerusakan rumah warga juga terjadi secara masif, menjadikan bencana ini salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
| Baca juga: Banjir di Sumatra, Pakar ITB Sebut Kerusakan Lingkungan Memperburuk Hujan Ekstrem |
Sorotan mengarah ke Toba Pulp Lestari
Di tengah penanganan bencana, muncul narasi yang menyebut bahwa salah satu pemicu kerusakan lingkungan di Sumatera adalah aktivitas operasional PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU).Emiten ini kembali menjadi perbincangan publik setelah beberapa unggahan di media sosial mengaitkannya dengan deforestasi di wilayah Sumatera.
Dalam sebuah pembahasan yang diunggah ulang oleh beberapa akun TikTok, Kepala Global Greenpeace untuk Kampanye Hutan Indonesia, Kiki Taufik, menyoroti deforestasi besar-besaran yang terjadi sejak 1990.
Ia mengatakan terjadi deforestasi masif di Sumatera sejak 1990. Penyebabnya adalah industri kelapa sawit, pulp paper, dan tambang. Kiki juga menyebut ada beberapa perusahaan yang memberikan dampak signifikan, termasuk Toba Pulp Lestari, terutama di Sumatera Utara.
Profil PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU)
Di pasar modal, PT Toba Pulp Lestari Tbk merupakan emiten industri pulp dan kertas yang sudah lama beroperasi di Sumatera Utara.Berikut profil singkat perusahaan sebagaimana tercatat di BEI:
Nama: PT Toba Pulp Lestari Tbk
Kode Saham: INRU
Alamat Kantor: Uniplaza East Tower, Lt. 3, Jl. Letjend. Haryono MT No. A-1, Medan, Sumut
Tanggal Pencatatan: 18 Juni 1990
Sektor: Barang Baku
Industri: Perhutanan & Kertas
Perusahaan didirikan pada 26 April 1983 dengan nama PT Inti Indorayon Utama. Lalu perusahaan mengubah nama menjadi PT Toba Pulp Lestari Tbk pada 15 November 2000.
PT Toba Pulp Lestari bukan kali pertama menjadi sorotan. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini kerap dikaitkan dengan berbagai isu, antara lain konflik lahan dengan warga sekitar, dugaan manipulasi dokumen ekspor, sengketa dengan masyarakat adat, sorotan terkait dampak lingkungan di Sumatera Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
