Hal ini ditampik Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade. Menurutnya, perjanjian pembagian saham tersebut tetap menguntungkan Indonesia.
PT Angkasa Pura II diketahui akan langsung mendapat suntikan dana Rp1,8 triliun setelah menandatangani kontrak kerjasamanya pada, 23 Desember 2021 mendatang. Dana ini bisa digunakan untuk program revitalisasi fasilitas bandara.
Selain itu, dalam tiga tahun pertama, pihak GMR diharuskan menginvestasikan Rp3 triliun. Baru setelah itu, mereka harus memenuhi komitmen investasi Rp56 triliun dalam kurun waktu 25 tahun.
"Jadi tidak ada pengalihan aset. Tidak ada yang dijual Angkasa Pura II ke asing," ujar Andre dalam Hot Room Metro TV, Rabu, 1 Desember 2021.
Politikus Gerindra itu menambahkan, negara malah akan diuntungkan dari setoran dividen hasil keuntungan operasional bandara. Selain itu, kerja sama ini dinilai dapat meningkatkan trafik penerbangan internasional melalui Bandara Kualanamu.
"Kita kerja sama dengan GMR, dengan komitmen, trafik dari Asia selatan, khususnya dari India, Pakistan, Sri Lanka, itu masuk ke Kualanamu. Jadi, kita tidak mau kalah dengan Singapura dan Malaysia," kata dia. (Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
