Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Antara lain dengan peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta, tambahan subsidi bunga KUR sebesar enam persen pada 2020 dan tiga persen pada 2021," katanya dalam keterangan resminya, Kamis, 9 September 2021.
Selain itu, ia menambahkan pemerintah juga memberikan fasilitas berupa penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR serta relaksasi persyaratan administrasi. Langkah ini juga dilakukan untuk meningkatkan daya tahan UMKM selama masa pandemi.
"Pencapaian realisasi KUR pada masa pandemi 2020 tercatat sebesar Rp198,53 triliun atau lebih baik dibandingkan pada masa pra covid-19 pada 2019 yang sebesar Rp140,1 triliun," ungkapnya.
Khusus untuk Provinsi Sumatra Utara, realisasi KUR sejak Januari hingga 6 September 2021 mencapai Rp8,38 triliun dan telah disalurkan kepada 210.340 debitur. Porsi penyaluran KUR di Provinsi Sumatra Utara selama tahun 2021 per sektor terbesar disalurkan pada sektor perdagangan (43,28 persen) disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (37,51 persen), dan jasa-jasa (12,79 persen).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pihaknya mendorong pemerintah daerah serta lembaga penyalur KUR dan penjamin KUR untuk turut mendorong penyaluran KUR dalam rangka untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Peningkatan aktivitas ekonomi tercermin dari peningkatan permintaan KUR. Semoga KUR dapat membantu UMKM pada semua sektor usaha di Sumatra Utara dalam mendorong pemulihan perekonomian daerah maupun nasional," tutup Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
