"Saya sempat berdiskusi dengan Pak Gubernur BI, menyampaikan salah satu yang menjadi pemicu mahalnya tiket pesawat selain daripada mahalnya avtur, ketidaktersediaan pesawat dan biaya operasi dan pemeliharaannya adalah kurs yang tinggi yang mengakibatkan harga spare parts dan harga-harga perawatan pesawat tinggi sehingga dibebankan kepada penumpang," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, dilansir Antara, Senin, 6 Maret 2023.
Untuk itu, lanjut dia, Kemenparekraf mengupayakan koordinasi dan kolaborasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meningkatkan jumlah armada pesawat, ketersediaan kursi, serta memprioritaskan agar harga avtur turun.
"Kami berharap dengan kolaborasi dengan Kemenhub, jumlah penerbangan akan meningkat, jumlah ketersediaan kursi akan semakin banyak sehingga apa yang menjadi keluhan wisatawan nusantara maupun penumpang bisa kami atasi," imbuhnya.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Turun, tapi Sayang Nggak Berlaku di Semua Provinsi |
Gubernur BI mengeluh harga tiket pesawat mahal
Hal tersebut disampaikan Sandiaga menanggapi keluhan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang menyebut tiket pesawat mahal usai melakukan kunjungannya ke Wakatobi dan Raja Ampat."Kemarin saya baru di Wakatobi dan Raja Ampat, tiket angkutan udara itu mahal, mahal, mahal banget ya. Itu yang menjadi masalah secara nasional yang perlu kita atasi bersama," ujar Perry.
Adapun sebelumnya, Sandiaga mengatakan harga tiket penerbangan dipengaruhi oleh tiga hal, yakni faktor muat penumpang atau load factor, ketersediaan pesawat, hingga harga avtur.
Untuk itu, ia berharap harga tiket akan berangsur turun dan terjangkau karena target wisnus (wisatawan nusantara) dalam negeri sebesar1,4 miliar pergerakan dan ini harus ditopang oleh semua stakeholders.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id