"Sebelum kita memulai, biarkan saya pertama-tama menyampaikan belasungkawa kepada Shunichi-san (Menteri Keuangan Jepang) dan Haruhiko-san (Gubernur Bank Sentral Jepang) dan juga delegasi Jepang atas meninggalnya PM Shinzo Abe," kata dia di Nusa Dua Bali, Jumat, 15 Juli 2022.
| baca juga: Indonesia Masuk Daftar Negara Berpotensi Resesi, Menkeu: Kita Tetap Waspada |
Sri Mulyani mengungkapkan kematian Abe pelan lalu merupakan sebuah tragedi bagi orang-orang Jepang. Ia mengaku Abe memiliki kharisma sebagai salah seorang pemimpin negara yang juga pernah menjadi Presidensi G20 pada 2019 lalu.
"Abe salah seorang global leader yang kita semua beruntung bisa bertemu di Presidensi G20 Jepang sehingga saya kira (doa) ini buat anda (Abe)," ungkapnya.
Abe sebelumnya terkena tembakan senjata api rakitan yang dilepaskan seorang pria berusia 41 tahun bernama Tetsuya Yamagami. Penembakan terjadi usai Abe selesai berkampanye untuk partainya, Partai Demokratik Liberal (LDP).
Profesor medis darurat di Rumah Sakit Universitas Medis Nara Hidetada Fukushima mengatakan bahwa Abe sudah tidak menunjukkan tanda-tanda vital saat tiba di rumah sakit. Ia mengatakan Abe mengalami dua luka tembak, namun ia dan tim dokter tidak dapat menemukan peluru di tubuhnya.
Sementara itu, pemakaman Abe digelar pihak keluarga pada Selasa, 12 Juli. Tak hanya warga Jepang yang merasakan duka mendalang akibat kepergian mantan PM Jepang tersebut, penghormatan untuk Abe juga mengalir dari para pemimpin internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
