Jakarta: Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan melakukan uji coba taksi terbang sebelum HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 mendatang. Nantinya, taksi terbang akan diterapkan di IKN dan akan jadi salah satu transportasi publik.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital,Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Mohammed Ali Berawi mengatakan tarif taksi terbang di IKN akan setara dengan taksi premium yang beroperasional di Jakarta saat ini.
“Itu kena sekitar 50 dolar, 50 dolar berapa rupiah? Rp750.000, ya, kalau (kurs) Rp15.000, Rp750.000 ribu bisa sampai 100 km karena sekali terbangnya sih di 60-70 km idealnya, tapi kalau di optimasinya sampai 100 km,” kata Mohammed Ali.
Ia juga mengatakan, yang pasti taksi terbang yang ada di IKN nantinya akan menggunakan baterai, sesuai dengan konsep IKN yang akan menjadi kota ramah lingkungan. Jika berbicara kecepatan, taksi terbang ini bisa mencapai 200 kilometer per jamnya.
| Baca juga: 2 Tower Rusun ASN di IKN Rampung Sebelum 17 Agustus 2024 |
Menurut Ali, taksi terbang ini bisa menjadi moda pesawat yang bisa mengangkut penumpang untuk menyebrangi luar pulau Kalimantan dengan jarak dekat.
“Jadi kalau misalnya dari IKN nanti mau ke Sulawesi atau dari Kaltim mau ke Palu kan itu kan sebenarnya jaraknya dekat tuh, nyebrang laut kan. Kalau sekarang gimana? kan harus ke Jakarta dulu atau harus ke Makassar dulu baru ke Palu kan? kalau itu (taksi terbang) enggak, set, terbang," lanjutnya.
Diketahui sebelumnya, Melalui Intelligent Transport System (ITS), mobil elektrik atau kendaraan otonom membawa penumpang ke helipad taksi terbang dan ini dilakukan hanya menggunakan satu aplikasi.
Ali menjelaskan, saat ini moda taksi terbang ini masih dalam taraf pengembangan. Dia berharap sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa menguasai teknologi ini, dan perusahaan-perusahaan nasional yang diajak kerja sama bisa mengembangkan kapasitasnya untuk menguasai teknologi taksi terbang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
