Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan mengatakan target di 2025 harus segera dicapai lantaran Indonesia akan memasuki tahun emas pada 2024. Namun untuk mencapai target lima tahun mendatang tidaklah mudah lantaran bauran EBT di Tanah Air baru sekitar 11,5 persen.
"Teknologi nuklir yang paling siap. Saya kira energi nuklir yang harus dipertimbangkan," kata Anhar dalam webinar bertajuk 'A Place for Nuclear Energy in the Indonesian Energy Mix', Selasa, 9 Maret 2021.
Ia menjelaskan kendati dalam Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN) di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 nuklir menjadi pilihan terakhir, bukan berarti pemanfaatan nuklir harus menunggu semua sumber energi lainnya habis.
Adapun banyak negara telah membuktikan bahwasanya penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) berkontribusi besar dalam pembangunan. Namun faktor keselamatan dan keekonomian membuat penggunaan nuklir masih sebatas gagasan sejak 1960-an lalu.
"Dari sisi teknologi sudah sangat berkembang, PLTN mengalami inovasi gen 1, gen 2, gen 3. Negara-negara lain juga telah menggunakan nuklir tahun lalu seperti UEA, Turki dan Bangladesh," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
