"Kami sedang berbicara dengan beberapa maskapai untuk bisa meningkatkan jumlah frekuensi penerbangan, sehingga diharapkan harga tiket pesawat lebih terjangkau dan juga akan ada paket-paket promosi,” kata Sandi, di Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa, 24 Mei 2022.
Saat ini, lanjutnya, fenomena revenge travel atau jumlah tempat duduk dan jumlah pelancong tak sebanding sedang terjadi. Efeknya, harga tiket penerbangan mengalami peningkatan karena lebih banyak jumlah traveler dibandingkan jumlah tempat duduk.
"Ini adalah hukum ekonomi. Kami sekarang sedang menjajaki peluang dibukanya jalur-jalur baru dan rute-rute baru dan penambahan penumpang,” ujarnya.
Menparekraf memprioritaskan kedatangan maskapai penerbangan dari lima negara yang paling banyak menyumbang kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali, yakni Australia, Inggris, Prancis, Singapura, dan Amerika Serikat.
"Kita akan terus tingkatkan daya saing pariwisata dengan negara kompetitor. Ini kita harapkan akan semakin menggeliatkan perekonomian dan target 1,8 juta sampai 3,6 juta (kunjungan wisatawan mancanegara) mudah-mudahan bisa tercapai," kata Sandiaga.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya menambahkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan sejumlah asosiasi penerbangan dan Kementerian Perhubungan untuk mendorong penambahan jumlah penerbangan ke Indonesia.
“Paling tidak kembali seperti sebelum pandemi (covid-19), karena maskapai penerbangan belum sepenuhnya pulih,” pungkas Nia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id