Arief mengatakan, pembelian peternakan sapi tersebut merupakan upaya dari transformasi pangan. Rencana pembelian peternakan sapi di Belgia juga dengan melihat jenis sapi di sana dengan berat yang cukup besar.
"Walaupun sebenarnya Pak Menteri juga buka peluang dari negara lain, kenapa kemarin Belgia, karena beliau melihat ada sapi di sana namanya belgian blue beratnya kurang lebih 900 kg sampai dengan 1,2 ton," kata Arief dalam konferensi pers virtual, Kamis, 29 Maret 2021.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, setelah bertemu dengan atase pertanian di Brussel dan mendapat masukan dari tokoh pangan, pembelian peternakan sapi di Belgia juga bisa menjadi terobosan dalam menjawab tantangan di klaster pangan di masa depan. Pembelian peternakan sapi tersebut juga bisa membuka peluang investor masuk ke Indonesia.
"Dengan kita kuasai ranch di negara penghasil sapi, juga alternatif yang kami buka apabila kita bawa perusahan dari luar untuk masuk ke Indonesia sebagai investor. Apakah sebagai mayoritas atau minoritas, 51:49 itu bisa kami diskusikan," ucapnya.
Selain itu, Arief juga menambahkan, rencana pembelian peternakan sapi juga membuka peluang untuk pertukaran teknologi dari luar negeri supaya diterapkan di Indonesia.
"Misalnya Berdikari punya 6.000 hektare di Sidrap, apakah bisa dikerjasamakan dan lokasi lain dan teknologi dari teman luar seperti Belgia atau ke depan ada Meksiko atau Australia yang paling dekat, semua kami buka feasibilitasnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
