Pada November 2021, CPA mencapai USD847 per metrik ton, harga tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.
"Besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen, berkisar antara Rp1.600-Rp 2.600 per kilogram (kg)," kata Pejabat sementara (Pjs) Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting, dalam rilis resmi, dilansir Mediaindonesia.com, Rabu, 29 Desember 2021.
Sementara, LPG subsidi 3 kg yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga alias tidak naik dan tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Harga LPG Pertamina terbilang murah
Irto menyebut, harga LPG Pertamina masih dikisaran Rp11.500 per kg per 3 November. Jika dibandingkan negara ASEAN, harga tersebut terbilang lebih murah."Dibandingkan dengan Vietnam sekitar Rp23 ribu per kg, Filipina sekitar Rp26 ribu per kg, dan Singapura sekitar Rp31 ribu per kg. Untuk Malaysia dan Thailand harga LPG relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," jelasnya.
Pertamina pun memastikan stok dan distribusi LPG berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan LPG yang tepat sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News