Bahkan, ada pedagang yang tidak menerima stok minyak goreng curah sama sekali dari distributor. Sebelum terjadinya kelangkaan, para pedagang mendapatkan stok setiap hari dan dapat memesan sesuai permintaan masyarakat.
"Namun, sejak terjadinya kelangkaan, stok hanya diberikan dua kali seminggu,” ujar Reporter Metro TV Reydha Pulpy dalam tayangan Metro Siang, Senin, 4 April 2022.
Dalam satu kali pengantaran, pedagang hanya dapat mengambil stok sebanyak 16 kilogram. Stok tersebut masih kurang mengingat permintaan masyarakat yang bisa mencapai 30 kilogram untuk dijual kembali.
Baca: Pemerintah Diminta Mencari Solusi Mengatasi Kenaikan Harga Pangan
Harga yang ditawarkan pedagang masih tinggi, yakni Rp15.500 per kilogram. Hal tersebut dikarenakan harga yang dipatok distributor sebesar Rp14.800 per kilogram. Padahal, harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah untuk minyak goreng curah adalah Rp14 ribu per liter.
Bahkan, ada pedagang yang mengaku menjual minyak goreng curah Rp22.000 hingga Rp23.000 per kilogram. Stok yang tidak menentu dan perkiraan kapan minyak tersebut didistribusikan memengaruhi kenaikan harga.
Selain menaikkan harga, para pedagang juga terpaksa menjual minyak goreng curah hanya kepada pelanggannya. Bagi pembeli yang bukan langganan, akan dialihkan untuk membeli minyak goreng kemasan. (Hana Nushratu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
