Dukungan tersebut karena Erick tak ingin BUMN terus menerus berada di zona nyaman. Apalagi kini pihaknya tengah fokus membenahi berbagai lini bisnis di tubuh BUMN.
"Kalau Pak Komut (Ahok) menyatakan itu, saya mengucapkan terima kasih, tolong di-review yang ada di Pertamina seperti saya juga me-review keseluruhan BUMN. Saya tak ingin BUMN terus menerus berada di zona nyaman dan puas dengan pencapaian saat ini," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Rabu, 1 Desember 2021.
Erick menjelaskan efisiensi di perusahaan BUMN harus terus dilakukan demi menciptakan holding-holding BUMN yang kuat dan berdaya saing. Namun, tetap memerlukan penelitian dan pengembangan atau research and development (RnD) agar mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
"Kalau kita tidak mengembangkan ekosistem industri modern alias kita tidak melakukan research and development (RnD), dan investasi, akhirnya kita tertinggal," tegas Erick.
Sebelumnya, Ahok sempat menyoroti banyaknya kontrak kerja sama yang justru merugikan BUMN. Tidak terkecuali, kontrak-kontrak yang ada di Pertamina.
"Banyak kontrak BUMN yang sangat merugikan BUMN juga, termasuk Pertamina. Jadi itu yang bikin saya marah, ini yang lagi kita koreksi ini. Kenapa kontrak-kontraknya menguntungkan pihak lain," ujar Ahok, dalam akun resmi Youtube-nya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
