"Pesan saya untuk pelajar Indonesia di Australia, jadilah pelopor dalam segala hal yang baik, jadilah agen perubahan saat kembali ke Indonesia. Sempurnakan diri Anda dengan ilmu yang mulia dan akhlak yang baik," pinta Airlangga dalam acara The Forum: Indonesia Rising yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Melbourne University secara virtual, dikutip dari keterangan resminya, Minggu, 25 April 2021.
Airlangga menekankan bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun terpenting dalam pemulihan covid-19 dan perekonomian Indonesia. Di tengah risiko gelombang baru (new wave) dan varian baru covid-19 di beberapa negara, tren harian kasus aktif covid-19 di Indonesia terus menurun.
"Saat ini Indonesia memiliki persentase kasus aktif yang lebih rendah dari global, dan persentase recovery rate Indonesia lebih tinggi daripada global," ucapnya.
Dia memaparkan, membaiknya kondisi pandemi covid-19 di Indonesia terlihat sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan vaksinasi. Indonesia termasuk negara non produsen vaksin pertama yang berhasil mengamankan akses dan pasokan vaksin covid-19 berkat diplomasi pemerintah untuk pengadaan vaksin. Di Indonesia saat ini, lebih dari 17 jutaan dosis vaksin sudah disuntikkan kepada masyarakat.
"Pemerintah juga berkomitmen untuk melakukan percepatan program vaksin untuk dapat mencapai herd immunity. Terutama bagi para lansia (lanjut usia) untuk melindungi mereka," terangnya.
Dari segi ekonomi, pada 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07 persen akibat pandemi. Namun, angka itu relatif masih lebih baik jika dibandingkan dengan ke negara lain di kawasan kelompok 20 ekonomi utama dunia, G20.
Pemerintah cekatan menetapkan langkah-langkah dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. APBN sebagai countercyclical berhasil mendorong konsumsi dan investasi dalam negeri, sementara tingkat konsumsi yang meningkat mendorong industri untuk mulai berproduksi kembali.
Walhasil, sektor-sektor utama seperti manufaktur, perdagangan dan pertambangan mulai pulih. Sementara itu, sektor pertanian, komunikasi informasi, dan jasa terus tumbuh positif di tengah pandemi.
"Kami yakin ekonomi Indonesia akan rebound tahun ini di kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen. Pemulihan tersebut didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor. Sinergi kebijakan kesehatan dan ekonomi diperlukan untuk memastikan pemulihan ekonomi," jelas Airlangga.
Pemerintah juga mengalokasikan anggaran Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional pada 2021 sebesar Rp699,4 triliun atau sekitar USD49,6 miliar. Pengelolaan kesehatan pada tahun ini terus menjadi prioritas utama pemerintah guna memberangus covid-19.
Selain itu, program perlindungan sosial yang digulirkan difokuskan untuk menjaga daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah. Sedangkan dukungan kepada UMKM, pembiayaan perusahaan, serta insentif bisnis akan membantu menjaga kelangsungan bisnis selama pandemi.
"Untuk menggairahkan kelas pendapatan menengah, kami telah memberikan insentif bagi sektor otomotif dan properti dengan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian. Stimulus ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi," tutur dia.
Pada akhir 2020, pemerintah juga telah mengeluarkan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai jembatan antara program mitigasi covid-19 dan reformasi struktural jangka panjang. Undang-undang ini dinilai akan mempermudah, menyinkronkan, dan mengefektifkan peraturan yang terlalu besar, sehingga seringkali menghambat kegiatan bisnis Indonesia.
"Proses perizinan usaha akan dilakukan melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang akan dilaksanakan pada Juli 2021," jelasnya.
Untuk menciptakan iklim investasi yang ramah investor, pemerintah telah membentuk Indonesia Investment Authority (INA) sebagai alternatif pembiayaan untuk mendorong pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan melalui Proyek Strategis Nasional di tengah pandemi covid-19.
"Pembangunan infrastruktur ini akan membantu pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia serta meningkatkan investasi," tutup Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News