"Kami mendapatkan tugas mencari sumber-sumber oksigen tambahan, baik dari peningkatan kapasitas produksi maupun impor. Saat ini kami sudah mengamankan suplai sekitar 922 ton oksigen per hari, baik yang didapat dari impor maupun lokal," ucap Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran persnya, Sabtu, 10 Juli 2021.
Agus menjelaskan Kemenperin terus melakukan berbagai upaya proaktif dengan melakukan kerja sama dan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, asosiasi industri, maupun perusahaan industri untuk membantu memenuhi kebutuhan gas oksigen untuk penanganan pasien covid-19 di sejumlah daerah.
"Sektor industri dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penanggulangan covid-19 pada situasi sekarang ini. Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada perusahaan industri PT Indo-Rama Synthetics Tbk serta PT Indorama Ventures Indonesia yang telah bersedia mendonasikan peralatan oxygen concentrator," tuturnya.
Bantuan yang diberikan berupa 400 unit oxygen concentrator dari PT Indo-Rama Synthetics Tbk serta 200 unit dari PT Indorama Ventures Indonesia. Oxygen concentrator merupakan alat yang bisa membantu pasien covid-19 non-ICU. Alat tersebut dinilai efisien dalam penanganan pasien karena dapat memproduksi oksigen serta mendistribusikan langsung pada pasien covid-19 di lokasi perawatan.
Bantuan penyediaan dan distribusi oksigen untuk keperluan medis merupakan respons sektor industri terhadap Instruksi Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2021 tentang Produk Oksigen sebagai Komoditas Strategis Industri dalam Masa Covid-19. Melalui instruksi tersebut, industri di dalam negeri diharapkan dapat memenuhi kebutuhan oksigen di masyarakat, terutama di fasilitas kesehatan.
Hingga hari ini, Kemenperin telah menginventarisasi 8.600 unit oxygen concentrator yang di antaranya berasal dari kontribusi perusahaan industri. Selain itu, Kemenperin juga melakukan pengadaan oxygen concentrator melalui realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kemenperin.
Dukungan dari sektor industri juga diberikan dalam bentuk penyediaan tabung oksigen, juga isotank untuk kebutuhan mobilisasi dan distribusi oksigen dari pabrik ke rumah sakit maupun filling station.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi kepada Kemenperin atas dukungannya dalam menyediakan oksigen untuk rumah sakit di Indonesia. Ia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 74 ribu pasien yang membutuhkan akses oksigen dalam berbagai format.
Sekitar 5-10 persen pasien membutuhkan oksigen dengan tekanan tinggi dalam bentuk ventilator maupun High Flow Nasal Cannula (HFNC). "Sedangkan, sebagian besar butuh pasokan oksigen sekitar 3-5 liter per jam yang bisa dipenuhi dengan alat seperti oxygen concentrator," jelas Budi.
Karenanya, menurut dia, bantuan ini akan sangat membantu kebutuhan pasien. Selain itu, akses oksigen tekanan tinggi bisa dikonsentrasikan untuk pasien dalam kategori berat dan akan mengurangi beban produksi dan distribusi oksigen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News