"Pada November 2021 ini terjadi surplus sebesar USD3,51 miliar. Ini terjadi karena ekspor kita masih lebih tinggi dibandingkan impor," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam video conference, Rabu, 15 Desember 2021.
Berdasarkan komoditasnya, Margo menyebut, penyubang surplus perdagangan pada bulan lalu berasal dari bahan bakar mineral yaitu HS 27, diikuti lemak dan minyak hewan atau nabati HS 15, serta besi dan baja HS 72.
Pada November 2021, nilai ekspor Indonesia yang mencapai USD22,84 miliar tercatat naik 3,69 persen dibanding ekspor pada Oktober 2021. Sementara dibanding November tahun lalu, nilai ekspor naik sebesar 49,70 persen.
"Ekspor nonmigas November 2021 mencapai USD21,51 miliar, naik 2,40 persen dibanding Oktober 2021, dan naik 48,38 persen dibanding ekspor nonmigas November 2020," ungkapnya.
Sedangkan nilai impor Indonesia pada November 2021 yang mencapai USD19,33 miliar naik 18,62 persen dibandingkan Oktober 2021. Impor bulan lalu juga naik 52,62 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Impor migas November 2021 senilai USD3,03 miliar, naik 59,37 persen dibandingkan Oktober 2021. Impor nonmigas November 2021 senilai USD16,30 miliar, naik 13,25 persen dibandingkan Oktober 2021," jelas dia.
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama Januari-November 2021 ini tercatat sebesar USD34,32 miliar. Surplus neraca perdagangan ini tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar USD19,52 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
