Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor gula mengalami kenaikan terbesar selama Mei 2022. Impor gula dan kembang gula naik 18,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Namu, total Impor pada Mei 2022 tercatat sebesar USD18,61 miliar atau turun 5,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya meski tetap naik 30,74 persen dari Mei 2021. Impor pada Mei 2022 terdiri dari migas sebesar USD3,35 miliar dan nonmigas USD15,26 miliar.
"Untuk impor nonmigas, impor gula dan kembang gula HS17 ini bertambah USD106,8 juta atau meningkat 18,22 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam video conference, Rabu, 15 Juni 2022.
Impor gula dan kembang gula terbesar berasal dari Thailand, Brasil, dan Mesir. Kemudian impor terbesar lainnya adalah bahan bakar mineral naik USD74,6 juta, daging hewan USD66,2 juta, logam mulia dan perhiasan/permata USD46,2 juta, dan pupuk USD45,1 juta.
Sebaliknya, ia menyebut, penurunan impor nonmigas terjadi pada komoditas serealia yang turun USD62,5 juta, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya USD65,2 juta, ampas dan sisa industri makanan USD103,5 juta, serta besi dan baja USD254,4 juta.
"Penurunan terbesar ini komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85 ini turun sebesar USD254,9 juta atau menurun 11,16 persen. Ini berdasarkan negaranya, penurunan terbesar berasal dari Singapura, Tiongkok, dan Hong Kong," pungkas dia.
Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 mengalami surplus sebesar USD2,90 miliar. Surplus terjadi ditopang oleh kinerja ekspor yang mencapai USD21,51 miliar yang turun 21,29 persen dari bulan sebelumnya meski naik 27 persen dari Mei tahun lalu.
Namu, total Impor pada Mei 2022 tercatat sebesar USD18,61 miliar atau turun 5,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya meski tetap naik 30,74 persen dari Mei 2021. Impor pada Mei 2022 terdiri dari migas sebesar USD3,35 miliar dan nonmigas USD15,26 miliar.
"Untuk impor nonmigas, impor gula dan kembang gula HS17 ini bertambah USD106,8 juta atau meningkat 18,22 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam video conference, Rabu, 15 Juni 2022.
Impor gula dan kembang gula terbesar berasal dari Thailand, Brasil, dan Mesir. Kemudian impor terbesar lainnya adalah bahan bakar mineral naik USD74,6 juta, daging hewan USD66,2 juta, logam mulia dan perhiasan/permata USD46,2 juta, dan pupuk USD45,1 juta.
Sebaliknya, ia menyebut, penurunan impor nonmigas terjadi pada komoditas serealia yang turun USD62,5 juta, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya USD65,2 juta, ampas dan sisa industri makanan USD103,5 juta, serta besi dan baja USD254,4 juta.
"Penurunan terbesar ini komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85 ini turun sebesar USD254,9 juta atau menurun 11,16 persen. Ini berdasarkan negaranya, penurunan terbesar berasal dari Singapura, Tiongkok, dan Hong Kong," pungkas dia.
Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 mengalami surplus sebesar USD2,90 miliar. Surplus terjadi ditopang oleh kinerja ekspor yang mencapai USD21,51 miliar yang turun 21,29 persen dari bulan sebelumnya meski naik 27 persen dari Mei tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
