Bahkan di sektor pangan saja, pada 2023 potensinya mencapai sekitar USD2,6 triliun. Sedangkan pada 2019 lalu, lanjut Gobel, konsumsi produk halal Indonesia mencapai USD144 miliar dan menjadi konsumsi terbesar di dunia.
"Karena Indonesia negara penduduk Islam terbesar di dunia," ujar Gobel, dalam Festival Produk Halal Milenial di Lapangan Ippot, Bone Bolango, Gorontalo, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 27 Maret 2022.
Gobel mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial, yang bisa dimaksimalkan untuk menjadi penggerak ekonomi halal. Saat ini, usia rata-rata penduduk Indonesia sekitar 28-29 tahun.
"Sesuai Sensus Penduduk 2020, mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z (27,94 persen atau 74,93 juta jiwa), Generasi Milenial (25,87 persen atau 69,38 juta jiwa), dan Generasi X (21,88 persen atau 58,65 juta jiwa). Jumlah usia produktif penduduk Indonesia mencapai 70,72 persen," tuturnya.
Menurut Gobel, pandemi covid-19 yang memasuki tahun ketiga ini memukul masyarakat di lapisan bawah. Bisnis para pelaku usaha mikro dan kecil terus turun, bahkan nyaris bangkrut. Di sisi lain, banyak juga yang kehilangan pekerjaan. Melalui festival ini diharapkan membangun kembali semangat optimisme masyarakat dan juga menghidupkan kembali iklim usaha.
"Oleh karena itu, dengan kondisi masyarakat Gorontalo yang dikenal sebagai kota berjuluk Serambi Madinah ditambah Indonesia sedang mengalami surplus demografi, maka generasi milenial dapat berperan dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada," tegas dia.
Gobel mengingatkan agar pasar halal yang besar di Indonesia harus dikuasai oleh masyarakat Indonesia sendiri. Masyarakat Indonesia jangan hanya menjadi konsumen, tapi bisa juga melahirkan produsen-produsen produk halal yang andal, utamanya dari Gorontalo.
"Ini sesuai visi Presiden Joko Widodo bahwa membangun Indonesia harus dari pinggiran. Itu artinya dari desa, dari daerah-daerah seperti Gorontalo ini. Jadi, bagaimana kita bisa membina dan melahirkan produk desa menjadi produk lokal, produk lokal menjadi produk nasional, lalu produk nasional menjadi produk global," ucapnya.
Melalui visi tersebut, katanya, maka produk halal Indonesia bisa masuk dan merebut pasar global. Untuk itu, ia berharap agar terjadi sinergi antara lembaga-lembaga di pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
"Sekarang ada prakarsa dari Bank Indonesia, maka selanjutnya bagaimana pemerintah di daerah ikut berkontribusi dan bersinergi," tutup Gobel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
