"Juni itu akan dievaluasi, bagaimana penyerapan kita, termasuk stok beras yang ada secara nasional," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam video conference di Jakarta, Senin, 29 Maret 2021.
Ia menyebut, panen raya tahun ini akan berakhir pada Mei 2021. Dengan begitu, penyerapan dari Bulog diprediksi akan sampai Juni 2021. Namun jika tidak ada panen lagi, maka Bulog akan melihat solusi untuk menambah Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
"Dengan prediksi nanti Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember prediksinya tidak ada panen, umpama, maka harus ada solusi jalan kedua. Nah, kita perlu impor atau tidak nih karena kurang," ungkapnya.
Meski begitu, Buwas tak ingin berandai-andai apakah pemerintah tidak perlu membuka keran impor beras untuk tahun ini. Namun ia menyebut, masih akan ada tambahan penyerapan beras oleh Bulog dari hasil panen pada Agustus-September 2021.
"Kalau nanti ternyata Agustus-September itu ada panen maka saya kira jumlahnya besar juga. Ya kita lihat, kita kan tidak boleh berandai-andai ya tapi kepastian, maka data itu yang menentukan. Oleh sebab itu kita berpedoman pada data BPS dengan Menteri Pertanian," jelas dia.
Buwas memperkirakan penyerapan beras oleh Bulog sampai Juni akan mencapai 1,4 juta ton dari stok saat ini sebanyak satu juta ton. Apabila ada tambahan 800 ribu ton saja, Buwas meyakini stok hingga akhir tahun bisa mencapai 2,2 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
