Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor-impor pada Mei 2021 sama-sama mengalami penurunan dibandingkan April 2021. Penurunan dibandingkan bulan sebelumnya ini dipengaruhi oleh faktor musiman (seasonal).
Kepala BPS Suhariyanto mengaku tak khawatir dengan penurunan ekspor maupun impor pada Mei secara bulanan. Sebab, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kinerja ekspor dan impor selalu mengalami penurunan setelah adanya momen Ramadan dan Idulfitri.
"Karena pattern yang ada tahun-tahun sebelumnya sehabis Ramadan dan Lebaran selalu ada penurunan volume tapi nanti akan naik lagi. Jadi saya akan lebih memperhatikan secara year on year," katanya dalam video conference di Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021.
Ekspor Indonesia pada Mei 2021 sebesar USD16,6 miliar mengalami penurunan 10,25 persen dari April 2021 yang sebesar USD18,49 miliar. Impor Indonesia juga turun 12,16 persen dari April sebesar USD16,2 miliar menjadi USD14,23 miliar di Mei.
Ia menambahkan penurunan impor barang konsumsi pada Mei kemarin merupakan salah satu yang tertinggi mencapai 13,77 persen. Penurunan impor ini disebabkan oleh menurunnya permintaan komoditas barang konsumsi yang terkait dengan Ramadan dan Idulfitri.
"Salah satu barang impor konsumsi yang mengalami penurunan adalah kurma. Jadi Lebarannya sudah berlalu, Ramadan sudah berlalu, wajar saja kalau impor kurma turun. Tadi terutama impor kurmanya kita impor dari Arab Saudi," ungkapnya.
Meskipun ekspor impor pada Mei turun dibandingkan bulan sebelumnya, namun neraca perdagangan Indonesia masih mencatat surplus USD2,36 miliar. Secara kumulatif sejak Januari hingga Mei 2021, neraca perdagangan Indonesia surplus USD10,17 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengaku tak khawatir dengan penurunan ekspor maupun impor pada Mei secara bulanan. Sebab, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kinerja ekspor dan impor selalu mengalami penurunan setelah adanya momen Ramadan dan Idulfitri.
"Karena pattern yang ada tahun-tahun sebelumnya sehabis Ramadan dan Lebaran selalu ada penurunan volume tapi nanti akan naik lagi. Jadi saya akan lebih memperhatikan secara year on year," katanya dalam video conference di Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021.
Ekspor Indonesia pada Mei 2021 sebesar USD16,6 miliar mengalami penurunan 10,25 persen dari April 2021 yang sebesar USD18,49 miliar. Impor Indonesia juga turun 12,16 persen dari April sebesar USD16,2 miliar menjadi USD14,23 miliar di Mei.
Ia menambahkan penurunan impor barang konsumsi pada Mei kemarin merupakan salah satu yang tertinggi mencapai 13,77 persen. Penurunan impor ini disebabkan oleh menurunnya permintaan komoditas barang konsumsi yang terkait dengan Ramadan dan Idulfitri.
"Salah satu barang impor konsumsi yang mengalami penurunan adalah kurma. Jadi Lebarannya sudah berlalu, Ramadan sudah berlalu, wajar saja kalau impor kurma turun. Tadi terutama impor kurmanya kita impor dari Arab Saudi," ungkapnya.
Meskipun ekspor impor pada Mei turun dibandingkan bulan sebelumnya, namun neraca perdagangan Indonesia masih mencatat surplus USD2,36 miliar. Secara kumulatif sejak Januari hingga Mei 2021, neraca perdagangan Indonesia surplus USD10,17 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
