Ilustrasi proyek hulu migas - - Foto: MI/ Adam Dwi
Ilustrasi proyek hulu migas - - Foto: MI/ Adam Dwi

Kado HUT RI, Saka Energi Tambah Produksi Migas 7.300 BOEPD di Blok Pangkah

Suci Sedya Utami • 17 Agustus 2021 11:49
Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui afiliasinya PT Saka Energi Indonesia mencatatkan tambahan produksi hidrokarbon sebesar 7.300 barel setara minyak per hari (boepd) dari 5.700 boepd menjadi 13 ribu boepd dari Wilayah Kerja (WK) Pangkah. Penambahan produksi migas ini menjadi kado Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia.
 
Produksi lapangan tersebut dilakukan lewat pengeboran tiga sumur di lapangan West Pangkah yaitu WPA 1, 2, dan 3 serta satu sumur re-entry (SID-4V) di lapangan Sidayu. Saat ini program pengeboran di Lapangan Sidayu masih berlanjut ke re-entry Sidayu-3ST yang diharapkan dapat menambah lagi sekitar 1.000 boepd.
 
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menjelaskan PGN terus mendorong anak Saka Energi untuk meningkatkan produksi sembari berupaya mendapatkan sumber-sumber migas lain. Saat ini Saka Energi berhasil memproduksi 13 ribu boepd dari seluruh WK Pangkah.
 
Pada pengembangan baru di Sumur Sidayu 4V, Saka Energi juga menerapkan teknologi baru pada pengembangan Lapangan Sidayu dengan teknologi Casing Reconnection Metal To Metal pada SID-4V Re-entry yang berjalan aman dan lancar.

Hal ini merupakan pencapaian yang cukup membanggakan karena PGN SAKA merupakan perusahaan nasional Indonesia pertama Se-Asia Pasifik yang mengimplementasikan teknologi tersebut. Kegiatan first drilling dilakukan pada re-entry Sumur Sidayu-4V pada pertengahan Juli 2021 dengan tetap mengedepankan aspek HSSE.
 
“Kami bersyukur akhirnya minyak dari struktur Sidayu telah masuk ke line produksi,” ujar Haryo dalam keterangan resmi, Selasa, 17 Agustus 2021.
 
Haryo melanjutkan, dengan beroperasinya Lapangan Migas Offshore ini menunjukkan komitmen Saka Energi yang solid. Sebelumnya, Lapangan West Pangkah berproduksi pada 18 Februari lalu yang saat ini menghasilkan total gas sebesar 27,96 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak atau kondensat sebesar 1,290 BBLS dari tiga sumur.
 
Pengembangan proyek ini merupakan bentuk kontribusi Saka Energi dalam memenuhi pasokan energi untuk Indonesia, termasuk ditengah harga minyak yang sedang cukup menarik walaupun penuh tantangan saat dimulainya proyek ini dan pada masa pandemi covid-19. Saka Energi juga mempercepat waktu pengerjaan proyek dari 17 bulan menjadi 12 bulan.
 
Saat ini, Saka Energi mengelola 10 WK di Indonesia dan satu blok shale gas di Amerika Serikat. Pengelolaan di enam Wilayah Kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100 persen hak partisipasi di Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena, dan Muriah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan