"LPI akan beroperasi di kuartal I tahun ini dan modalnya awalnya USD5 miliar," katanya dalam Mandiri Investment Forum secara virtual di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021.
Di sisi lain, LPI bahkan telah mendapatkan komitmen investasi dari sejumlah lembaga asing. Hal ini, kata Airlangga, membuktikan bahwa minat investasi dari sejumlah lembaga internasional ke Indonesia melalui LPI cukup tinggi.
"Beberapa investor sudah menunjukkan interest melalui letter of interest dan komitmen seperti US DFC komitmen sebesar USD2 miliar, JBIC USD4 miliar, dan yang lain dari CDPQ Kanada dan lain-lain," ungkapnya.
Ia menambahkan pembentukan LPI memang bertujuan untuk menambah dana investasi di Indonesia. Pemerintah berharap kehadiran LPI bisa memberi kepastian hukum sehingga bisa menarik investasi, terutama yang berasal dari Foreign Direct Investment (FDI).
Pemerintah sebelumnya telah menerbitkan dua peraturan mengenai LPI, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2020 tentang Modal Awal LPI dan PP Nomor 74 Tahun 2020 tentang Tata Kelola LPI.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga telah melantik dewan pengawas (dewas) LPI yang terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua sekaligus anggota dewas, Menteri BUMN Erick Thohir selaku anggota dan, tiga anggota dewas dari unsur profesional yaitu Haryanto Sahari, Darwin Cyril Noerhadi, dan Yozua Makes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
