Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Biro Humas Kemenperin.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Biro Humas Kemenperin.

Menperin: Industri Manufaktur Semakin Ekspansif dan Optimistis!

Husen Miftahudin • 02 Desember 2022 10:42
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melansir Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada November 2022 mencapai 50,89. Capaian ini mencerminkan situasi industri manufaktur di dalam negeri yang berada dalam posisi ekspansif.
 
IKI merupakan gambaran kondisi industri pengolahan dan prospek kondisi bisnis di Indonesia. IKI akan memberikan nilai indeks yang dapat diinterpretasikan jika angka IKI antara 0-50 maka tandanya kontraksi, di angka 50 menunjukkan level stabil, dan di atas 50 menandakan fase ekspansif.
 
"Alhamdulillah, hasil survei perdana dari IKI November 2022, angkanya mencapai 50,89. Artinya, industri manufaktur ekspansif dan menunjukkan optimisme bagi perekonomian nasional secara utuh," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip Jumat, 2 Desember 2022.

Agus menyampaikan, di dalam kondisi global yang masih tertekan, angka IKI yang mensurvei 23 subsektor industri nasional dengan 2.000 responden terbilang sangat baik. Adapun 11 dari 23 subsektor industri terbilang berada pada kondisi ekspansif.
 
Agus menyebut, 11 subsektor industri tersebut merepresentasikan 71,3 persen dari kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Jadi, walaupun hanya 11 subsektor industri, sektor-sektor tersebut yang memberikan kontribusi sebesar 71,3 persen itu. Jadi, kita masih dalam posisi aman," ujarnya.
 
Baca juga: Indeks Kepercayaan Industri Jadi Sumber Acuan Kebijakan

 
Lebih lanjut, dari 11 industri tersebut, subsektor industri alat transportasi memperoleh angka IKI tertinggi, yakni 60. Sementara itu, 12 sub sektor industri lainnya berada dalam kondisi tertekan, dengan salah satu yang pertumbuhan mengalami pelemahan adalah subsektor industri tekstil.
 
"Alasan terjadi tekanan Ini kita sedang pelajari, maka perusahaan industri dalam mengisi kuesioner diharapkan dilakukan secara faktual sehingga kita tahu apa yang sedang terjadi. Seperti tekstil yang melemah itu karena pasar Eropa dan Amerika," papar Agus.
 
Menurut Menperin, salah satu manfaat IKI adalah mendeteksi dan mendiagnosa kondisi industri nasional, sehingga dapat menjadi acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan. Selanjutnya dalam menentukan IKI, Kemenperin menilai dengan tiga variabel, yakni pesanan baru, ketersediaan produk, dan produksi.
 
"Kita per hari ini baru menggunakan tiga variabel, karena saya mengejar peluncuran IKI harus dilakukan sebelum 2023 berakhir. Tentu ke depan, tidak menutup kemungkinan variabel lain akan kita masukan. Seperti Bank Indonesia yang menggunakan lima variabel," pungkasnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan