Tak hanya lewat pembiayaan hijau, tetapi juga operasional perbankan yang ramah lingkungan hingga program csr yang terintegrasi denan prinsip ekonomi dan fesyen sirkular.
Direktur OCBC, Heriyanto, menegaskan prinsip keberlanjutan menjadi pondasi penting dalam jalannya operasional bank, terutama menjelang usia OCBC yang ke-84 pada 2025.
"Waktu bicara keberlanjutan, kita nggak bisa lepas dari aspek saat ini, lingkungan, sosial, dan tata kelola. Tiga aspek ini penting karena untuk memastikan OCBC 100 tahun, 200 tahun, dan seterusnya," ujar Heriyanto dalam Media Chit Chat "Perjalanan Keberlanjutan OCBC: Operasi, Inovasi, dan Pembiayaan untuk Masa Depan" Kamis, 24 Juli 2025.
| Baca juga: Ini Kelebihan Kartu Kredit OCBC Voyage, Kartu Kredit Para Sultan |
Tak sekadar jargon
Heriyanto menegaskan, keberlanjutan bukanlah sekadar jargon di OCBC. Prinsip tersebut diterapkan nyata dalam kegiatan operasional harian, seperti pengadaan barang, efisiensi energi, dan pengelolaan air.OCBC menjadi bank pertama di Indonesia yang mendorong penggunaan energi terbarukan melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. OCBC juga mengimbangi emisi melalui pembelian kabon kredit dari Bursa Karbon Indonesia.
"Kita sudah bekerja sama dengan PLN. Bank OCBC memastikan listrik yang kita konsumsi berasal dari EBT. Untuk hal yang tidak bisa kita hindari, kita melakukan pembelian carbon credit," jelas Heriyanto.
Selain itu, OCBC juga mengajak para nasabah untuk ikut serta dalam gerakan bisnis berkelanjutan demi masa depan yang lebih hijau.
"Sebagai bank yang punya fungsi intermediasi, kita juga mengajak nasabah untuk memikirkan aspek keberlanjutan untuk kelanjutan mereka sendiri," ucapnya.
Di bidang pembiayaan OCBC menerapkan prinsip responsible financing, termasuk integrasi risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola ke dalam proses penilaian debitur di segmen business banking.
Per 31 Desember 2024, OCBC telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan senilai Rp37,85 triliun tumbuh 17 persen year on year, dan 42 persen diantaranya didistribusikan melalui inisiatif Green financing dan Sustainability linked Loan (SLL) yang ditawarkan bank.
| Baca juga: OCBC Bawa Magical Moments Disney ke Indonesia via Produk Keuangan Remaja |
Punya ambisi net zero emisi pada 2050
Indonesia menargetkan net zero emission pada tahun 2060. Namun, OCBC ingin lebih cepat. Bank ini menargetkan net zero pada tahun 2050, sepuluh tahun lebih awal.Percepatan itu dilakukan OCBC melalui dukungan kepada bisnis kreatif seperti industri fesyen yang mengusung konsep ekonomi sirkular.
"Circular fashion adalah contoh bagaimana pendekatan kreatif bisa membawa dampak nyata dan inklusif," kata Brand & Communication Division Head OCBC, Aleta Hanafi.
Melalui kolaborasi bersama desainer mode berkelanjutan Adrie Basuki serta mitra sosial seperti Preious One, Rappo, dan XS Project, OCBC mengubah seragam batik bekas pakai karyawan menjadi koleksi fesyen bernilai guna.
Kain bekas diolah menjadi aksesori dan busana dengan pendekatan mode ramah lingkungan seperti tote bag, laptop sleeve, notebook, vest, cable hugger, mouch, key cover, bandana, dan pencil topper. Kolaborasi ini juga menjadi ruang pertumbuhan bagi UMKM binaan OCBC dalam bidang kreatif, tekstil, dan daur ulang.
"Sebagai bagian dari komitmen pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, OCBC menjadi bank pertama di Indonesia yang meluncurkan seragam batik yang dibuat dari bahan 90 persen poliester daur ulang," tutur Aleta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
