"Bagus, ketika memang tidak perlu membebankan utang kepada APBN, karena beban utang APBN ini sudah sangat besar sekali," kata Peneliti Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Huzni Mubarok melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Di sisi lain, dia mengatakan infrastruktur yang dibangun mesti memiliki keuntungan dalam jangka panjang yang tinggi. Sehingga, layak bagi investor dan memberikan manfaat bagi Indonesia.
"Dengan catatan investasi yang akan dibiayai oleh investor dari investasi ini itu adalah investasi yang memang secara jangka panjang tingkat profitabilitasnya itu aman,” ujar Huzni.
Baca: Legislator Puji Upaya Erick Thohir Genjot Laba BUMN hingga 838,2% |
Salah satu contoh pembangunan infrastruktur melalui investasi penuh yakni Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang. PT Waskita Karya Tbk melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) dan Indonesia Investment Authority (INA) mengeksekusi perjanjian investasi.
Pencairan dana dilakukan anak perusahaan INA yakni PT Rafflesia Investasi Indonesia (RII) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (AII). Hal tersebut diyakini membuat arus kas Waskita Karya semakin kuat untuk pengembangan proyek-proyek lanjutan.
Huzni Mubarok mengatakan hal itu merupakan langkah tepat. Sehingga, dapat menjamin keberlanjutan pembangunan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
