"Surplus neraca perdagangan diperkirakan masih akan berlanjut pada bulan Mei," kata Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah kepada Medcom.id di Jakarta, Jumat, 21 Mei 2021.
Piter menambahkan berlanjutnya surplus neraca perdagangan ini menggembirakan karena bisa mengurangi tekanan terhadap ekonomi akibat pandemi. Sayangnya, perekonomian Indonesia belum banyak bergantung kepada ekspor.
"Surplus neraca dagang saat ini lebih dikarenakan masih belum pulihnya ekonomi sehingga impor masih terbatas.Kalau ekonomi sudah pulih justru neraca dagang bisa kembali menurun atau bahkan defisit," ungkapnya.
Menurut dia, surplus pada April 2021 didukung oleh kenaikan ekspor yang mencapai 51,94 persen dibandingkan April tahun lalu. Sementara itu, kinerja impor justru melambat dari bulan sebelumnya, meski tumbuh 29,93 persen dari Apri 2020.
"Impor yang diperkirakan mulai meningkat ternyata peningkatannya masih jauh dibawah normal. Kenaikan impor tadinya diharapkan terdorong oleh mulai bergeraknya industri seiring kenaikan penjualan mobil dan perumahan, dan juga industri lainnya," pungkas dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2021 ini kembali mengalami surplus USD2,19 miliar. Surplus didapat setelah ekspor tercatat sebesar USD18,48 miliar, sedangkan impor hanya USD16,29 miliar pada bulan lalu.
Neraca perdagangan Indonesia sejak Januari-April 2021 juga mencatat surplus sebesar USD7,72 miliar. Pencapaian ini lebih baik dibandingkan tahun lalu yang hanya surplus USD2,22 miliar, serta lebih baik dari defisit yang terjadi pada periode yang sama di 2019 dan 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
